Tekan Inflasi dengan Penguatan Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal

Danurejan-Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo menghadiri kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/6/2023).

Dalam sambutannya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan beberapa tantangan inflasi yang terjadi di DIY, salah satunya adalah koordinasi antara perkembangan inflasi degan perkembangan wisata. 

Menurut Ngarsa Dalem hal tersebut dapat menjadi peluang pasar melalui peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan masyarakat luar daerah.

Selain itu tantangan lainnya adalah kenaikan harga yang tidak terkendali yang menyebabkan daya beli masyarakat turun. Hal ini akan berdampak menurunnya kesejahteraan masyarakat dan kesenjangan sosial. 

“Pengendalian inflasi khususnya pangan, perlu dilakukan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi produksi, dan struktur pasar, serta intervensi yang adil baik bagi produsen maupun konsumen," katanya. 

Sri Sultan menjelaskan cara pengendalian inflasi yang paling utama adalah dengan mewujudkan peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian masyarakat. 

"Dan juga dengan penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan," jelasnya.

Pihaknya berharap Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemda DIY dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat segera mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui pengendalian inflasi dengan perbaikan tata kelola pemerintahan.

"Saya juga berterima kasih atas kolaborasi dan kinerja lintas sektor yang terjalin selama ini, sehingga inflasi di DIY semakin melandai," bebernya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen untuk menekan inflasi di Kota Yogyakarta.

Berbagai langkah terus dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dalam menekan inflasi, diantaranya adalah memastikan distribusi bahan kebutuhan pokok dari distributor tetap lancar.

"Kami juga rutin melakukan pemantauan langsung terhadap harga bahan-bahan pokok di berbagai pasar yang ada di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta sendiri, memiliki 29 pasar," tandasnya. (Han)