WALIKOTA CANANGKAN GERAKAN PENATAAN LINGKUNGAN
Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto mencanangkan Gerakan Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas (GPLBK) di Kelurahan Karangwaru Tergalrejo, pencananangan gerakan masyarakat untuk pembangunan wilayah di Karangwaru khususnya di bantaran Kali Buntung ini ditandai dengan penulisan di batu prasasti di Jl Gotongroyong, Karangwaru, Tegalrejo, Minggu (17/7). Hadir pula dalam pencanangan ini, Camat Tegarrejo, Marsution dan Lurah Karangwaru dan seluruh tokoh dan warga masyarakat Karangwaru.
Dalam sambutannya, Herry Zudianto mengatakan, sebagai gerakan ini sungguh luar biasa, karena sebagai gerakan membutuhkan hati untuk keterlibatan masyarakat dalam menyatukan pikiran, hati, semangat, cita-cita dan motivasi masyarakat dalam membangun wilayahnya. “Sebagai sebuah gerakan, gerakan ini lain dengan program, apalagi proyek, sebagai gerakan diharapkan semua warga masyarakat bisa “nggetih”, tidak hanya secara fisik tapi justru lebih banyak secara nonfisik, ini luar biasa” kata Herry Zudianto.
Ditambahkan, keberhasilan mencapai kondisi Yogyakarta yang ideal akan muncul dari kampung yang ideal, diharapkan gerakan penataan pemukiman berbasis komunitas ini benar-benar bisa dilaksanakan sehingga bisa mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota yang paling nyaman untuk dihuni dari pandangan masyarakatnya. “Karena merupakan sebuah gerakan dan berbasis komunitas, kegiatan ini nantinya bisa langgeng, karena kalau sudah berbasis komuitas bisa lebih terencana dengan baik dan biasanya cita-cita bersama bisa menjadi sebuah obor semangat yang tidak bisa padam, sehingga cita-cita mewujudkan pemukiman ideal cepat tercapai” tambah Herry Zudianto.
Sementara itu, Ketua Panitia GPLBK, Sukiyat Pamungkas, mengatakan ide dasar dari kegiatan ini adalah akan menata permukiman lingkungan di wilayah karangwaru, yang tadinya tidak tertata menjadi lebih tertata dan nyaman huni. Tahapan dari pembangunan ini tidak hanya secara fisik tetapi juga budaya, pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Dalam sambutannya, Herry Zudianto mengatakan, sebagai gerakan ini sungguh luar biasa, karena sebagai gerakan membutuhkan hati untuk keterlibatan masyarakat dalam menyatukan pikiran, hati, semangat, cita-cita dan motivasi masyarakat dalam membangun wilayahnya. “Sebagai sebuah gerakan, gerakan ini lain dengan program, apalagi proyek, sebagai gerakan diharapkan semua warga masyarakat bisa “nggetih”, tidak hanya secara fisik tapi justru lebih banyak secara nonfisik, ini luar biasa” kata Herry Zudianto.
Ditambahkan, keberhasilan mencapai kondisi Yogyakarta yang ideal akan muncul dari kampung yang ideal, diharapkan gerakan penataan pemukiman berbasis komunitas ini benar-benar bisa dilaksanakan sehingga bisa mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota yang paling nyaman untuk dihuni dari pandangan masyarakatnya. “Karena merupakan sebuah gerakan dan berbasis komunitas, kegiatan ini nantinya bisa langgeng, karena kalau sudah berbasis komuitas bisa lebih terencana dengan baik dan biasanya cita-cita bersama bisa menjadi sebuah obor semangat yang tidak bisa padam, sehingga cita-cita mewujudkan pemukiman ideal cepat tercapai” tambah Herry Zudianto.
Sementara itu, Ketua Panitia GPLBK, Sukiyat Pamungkas, mengatakan ide dasar dari kegiatan ini adalah akan menata permukiman lingkungan di wilayah karangwaru, yang tadinya tidak tertata menjadi lebih tertata dan nyaman huni. Tahapan dari pembangunan ini tidak hanya secara fisik tetapi juga budaya, pendidikan dan kesehatan masyarakat.
