PERINGATAN 66 TAHUN SERBUAN KOTABARU
Peristiwa Serbuan Kotabaru tanggal 7 Oktober 1945 sebagai salah satu tonggak penting perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah kembali diperingati. Seperti tahun lalu, peringatan Serbuan Kotabaru ini dilakukan dengan upacara sederhanda dengan inspektur upacara, Walikota Yogyakarta H Herry Zudianto, upacara berlangsung di samping monument Serbuan Kotabaru, Jum`at (7/10). Peringatan juga ditandai dengan penyalaan obor pada Monumen Serbuan Kotabaru.
Hadir dalam upacara ini, Muspida Propinsi DIY, Muspida Kota Yogyakarta, Ketua Dewan Harian 45 Yogyakarta, Paguyuban purnawirawan TNI/Polri, Anggota Veteran, kesatuan TNI Polri, karyawan, pelajar dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto mengatakan, Serbuan 7 Oktober 1945 di Kotabaru merupakan wujud semangat kejuangan, kebersamaan untuk suatu cita-cita mulia dari seluruh komponen masyarakat Yogyakarta dalam mendukung dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Dalam kesempatan ini pula, Walikota mengajak saat ini yang perlu diperjangkan bersama adalah bagaimana semua komponen masyarakat untuk tetap berada dalam satu barisan yang sama, melangkah bersama untuk berkarya bersama mengatasi setiap tantangan dan peluang yang ada dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan, menjaga persatuan dan kesatuan diantara seluruh komponen bangsa serta mewaspadai hal-hal yang dapat merusak kebesamaan.
“Marilah kita manfaatkan momentum Peringatan Serbuan Kotabaru 7 Oktober 1945 ini sebagai bagian untuk terus mengembangkan sikap lebih mementingkan kepentingan Negara dan bangsa daripada kepentingan individu, kedepankan kata kita daripada aku, tingkatkan totalitas, integritas loyalitas dari setiap tanggung jawab bangsa yang dibebankan kepada kita” kata Herry Zudianto.
Peristiwa Serbuan Kotabaru ini ditandai dengan menyerahnya tentara Jepang kepada pejuang Indonesia serta berhasil menguasai seluruh persenjataannya, Dalam penyerbuan ini menelan korban sebanyak 53 orang, gugur 21 orang, dan luka-luka 32 orang, sedangkan di pihak Jepang tentara yang tewas berjumlah 27 orang.
Hadir dalam upacara ini, Muspida Propinsi DIY, Muspida Kota Yogyakarta, Ketua Dewan Harian 45 Yogyakarta, Paguyuban purnawirawan TNI/Polri, Anggota Veteran, kesatuan TNI Polri, karyawan, pelajar dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto mengatakan, Serbuan 7 Oktober 1945 di Kotabaru merupakan wujud semangat kejuangan, kebersamaan untuk suatu cita-cita mulia dari seluruh komponen masyarakat Yogyakarta dalam mendukung dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Dalam kesempatan ini pula, Walikota mengajak saat ini yang perlu diperjangkan bersama adalah bagaimana semua komponen masyarakat untuk tetap berada dalam satu barisan yang sama, melangkah bersama untuk berkarya bersama mengatasi setiap tantangan dan peluang yang ada dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan, menjaga persatuan dan kesatuan diantara seluruh komponen bangsa serta mewaspadai hal-hal yang dapat merusak kebesamaan.
“Marilah kita manfaatkan momentum Peringatan Serbuan Kotabaru 7 Oktober 1945 ini sebagai bagian untuk terus mengembangkan sikap lebih mementingkan kepentingan Negara dan bangsa daripada kepentingan individu, kedepankan kata kita daripada aku, tingkatkan totalitas, integritas loyalitas dari setiap tanggung jawab bangsa yang dibebankan kepada kita” kata Herry Zudianto.
Peristiwa Serbuan Kotabaru ini ditandai dengan menyerahnya tentara Jepang kepada pejuang Indonesia serta berhasil menguasai seluruh persenjataannya, Dalam penyerbuan ini menelan korban sebanyak 53 orang, gugur 21 orang, dan luka-luka 32 orang, sedangkan di pihak Jepang tentara yang tewas berjumlah 27 orang.