LOMBA GRAFFITI BECAK
Terinspirasi dari Buku `The Becak Way` Karya Harry Van Jogja, Aerosoul-Indonesia sebuah creative agency yang memiliki gallery graffiti di Bali mengadakan acara bertajuk Graffiti Competition dan Pimpin Becak yakni kompetisi melukis spatbor becak bagi para seniman graffiti di Jogjakarta. Acara ini dibuka oleh Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto ditandai dengan penandatangan becak milik Harry Van Jogja, di Halaman McDonald Sudirman, Minggu (9/10). Acara ini diikuti oleh top ten seniman graffiti di Jogja serta masyarakat umum.
Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto mengatakan, Seiring dengan tema acara ini yakni “Becak Masih Ada”, Becak tidak akan mati di Jogja, Becak di Jogja kedepan akan semakin bergaya, ngangeni, semakin seksi dan selalu ada di Jogja, ini meneguhkan bahwa becak sebagai salah satu asset pariwisata jogja, serta becak menjadi bagian yang tidak kita terpisahkan dari bagian budaya Jogja.
Dalam kesempatan ini pula, Herry Zudianto mengajak kepada pengemudi becak untuk semakin memperindah becaknya, memperbaiki pelayanan kepada para wisatawan dan pengguna becak lainnya dan dari sini pula rejeki dan kesejahteraan para pengemudi becak akan membaik. “Ayo para pengemudi becak, diapik-apik becake, dibecik-becik atine, Insya Allah rejekinya juga akan apik” Kata Herry Zudianto.
Sementara itu, Wulan dari Aerosoul-Indonesia mengatakan, dipilihnya Jogjakarta sebagai tempat pertamakali lomba graffiti melukis spatbor becak ini karena di Jogjakarta merupakan pusat becak, becak telah menjadi satu sarana transportasi ramah lingkungan yang digemari dan masih lestari serta masih menjadi bagian penting dalam nadi kehidupan pariwisata di Jogjakarta.
Ditambahkan, acara ini juga untuk mengangkat citra graffiti yang selama ini dianggap sebagai sampah visual oleh sebagaian masyarakat padahal kenyataanya graffiti adalah sebuah karya seni yang keindahannya telah diakui oleh dunia.
Sedangkan Harry Van Jogja, seorang ikon pengemudi becak di Jogja mengatakan, selain untuk menguji kreatifitas seniman graffiti serta memperindah becak, acara ini dimaksudkan pula untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pengemudi becak di Jogjakarta untuk lebih memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna becak baik pengguna becak domestic atau dari manca Negara.
Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto mengatakan, Seiring dengan tema acara ini yakni “Becak Masih Ada”, Becak tidak akan mati di Jogja, Becak di Jogja kedepan akan semakin bergaya, ngangeni, semakin seksi dan selalu ada di Jogja, ini meneguhkan bahwa becak sebagai salah satu asset pariwisata jogja, serta becak menjadi bagian yang tidak kita terpisahkan dari bagian budaya Jogja.
Dalam kesempatan ini pula, Herry Zudianto mengajak kepada pengemudi becak untuk semakin memperindah becaknya, memperbaiki pelayanan kepada para wisatawan dan pengguna becak lainnya dan dari sini pula rejeki dan kesejahteraan para pengemudi becak akan membaik. “Ayo para pengemudi becak, diapik-apik becake, dibecik-becik atine, Insya Allah rejekinya juga akan apik” Kata Herry Zudianto.
Sementara itu, Wulan dari Aerosoul-Indonesia mengatakan, dipilihnya Jogjakarta sebagai tempat pertamakali lomba graffiti melukis spatbor becak ini karena di Jogjakarta merupakan pusat becak, becak telah menjadi satu sarana transportasi ramah lingkungan yang digemari dan masih lestari serta masih menjadi bagian penting dalam nadi kehidupan pariwisata di Jogjakarta.
Ditambahkan, acara ini juga untuk mengangkat citra graffiti yang selama ini dianggap sebagai sampah visual oleh sebagaian masyarakat padahal kenyataanya graffiti adalah sebuah karya seni yang keindahannya telah diakui oleh dunia.
Sedangkan Harry Van Jogja, seorang ikon pengemudi becak di Jogja mengatakan, selain untuk menguji kreatifitas seniman graffiti serta memperindah becak, acara ini dimaksudkan pula untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pengemudi becak di Jogjakarta untuk lebih memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna becak baik pengguna becak domestic atau dari manca Negara.