Gowes Sambang Kampung, Kenali Potensi Ekonomi dan Kemandirian Mengelola Sampah Warga Ngampilan

Ngampilan – Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya menjadikan kampung sebagai pusat kegiatan warga, dalam memanfaatkan potensi wilayah untuk meningkatkan perekonomian, juga partisipasi dan kemandirian menghadapi berbagai persoalan.

Hal itu dikatakan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, setelah lakukan kegiatan Gowes Sambang Kampung Kemantren Ngampilan, pada Sabtu pagi (5/8). Menurutnya, warga di setiap kampung harus memiliki kepekaan dan terlibat, dalam program pembangunan prioritas Kota Yogyakarta.

“Ada tiga progam prioritas Kota Yogyakarta saat ini, yaitu stunting, kemiskinan dan persoalan sampah. Setelah kami tinjau, di Ngampilan ini luar biasa, banyak potensi ekonomi yang dimiliki. Mulai dari Bakpia Pathuk, ada juga Batik dan produk dari Pengrajin Gamelan, hingga kegiatan seni budaya,” ujarnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, lakukan kegiatan Gowes Sambang Kampung Kemantren Ngampilan, pada Sabtu pagi (5/8).

Singgih mengatakan, potensi ekonomi tersebut tentunya dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, juga akan berdampak pada penurunan angka stunting karena warganya secara ekonomi dan kemampuan, dapat memberikan gizi dan pengasuhan terbaik untuk anak.

“Pada Juli kemarin Kota Yogyakarta mendapat penghargaan untuk penurunan angka stunting terbaik di DIY, hal ini menunjukkan masyarakat bersama pemerintah berkomitmen untuk terlibat secara aktif, dalam pemberian gizi dan pola asuh terbaik, juga menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan hidup bersih,” terangnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo kenalkan Biolos kepada warga Kampung Pathuk, Ngampilan.

Sementara terkait pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan, lanjut Singgih, warga di Ngampilan sudah mulai mengelola sampah organiknya dengan ember ataupun galon tumpuk, sementara sampah anorganik ada bank sampah yang sampai sekarang terus aktif mengelola.

“Warga di Ngampilan sudah mulai mengolah sampah organik berbasis rumah tangga, selain ember dan galon tumpuk, ada juga losida dan biolos, yaitu gabungan antara lubang biopori dan losida, yang nantinya hasil dari pengolahan sampah organik itu kan bisa jadi pupuk dan dapat dimanfaatkan untuk peratanian,” tambahnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo kunjungi tempat pengrajin gamelan di Kemantren Ngampilan.

Sementara itu Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Endah Dwi Dinyastuti menungkapkan, di wilayah Ngampilan terkenal dengan sentral bakpia, itulah kenapa ada Bakpia Day yang diselenggarakan tiap tahun bertepatan dengan Peringatan HUT Kota Yogyakarta.

“Nantinya di Bakpia Day semua potensi dan pelaku usaha bakpia, menampilkan dengan gunungan yang akan dibawa keliling kampung, kemudian diperebutkan warga. Selain untuk terus mengangkat sentra bakpia juga agar masyarakat makin guyub dan rukun,” katanya. (Jul)

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo bersama Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Endah Dwi Dinyastuti dan beberapa warga Ngampilan.