Pemkot Yogya-TPID Stabilkan Harga Telur dan Bawang Putih Lewat Operasi Pasar   

GONDOMANAN- Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta dan DIY mengadakan operasi pasar telur ayam ras dan bawang putih pada Kamis (10/8/2023). Operasi pasar untuk menstabilkan harga telur ayam ras dan bawang putih di pasaran yang mengalami kenaikan. Kegiatan itu juga untuk mengendalikan inflasi daerah karena telur ayam ras dan bawang putih menjadi komoditas pendorong inflasi bulanan di Yogyakarta.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan dari hasil monitoring harga pangan, ada beberapa kenaikan terutama untuk telur ayam ras dan bawang putih. Oleh sebab itu dilakukan operasi pasar telur ayam ras dan bawang putih di 4 pasar di Kota Yogyakarta itu Pasar Beringharjo, Kranggan, Demangan dan Prawirotaman. Operasi pasar itu menyasar ke para pedagang di empat pasar itu.

“Ini adalah salah satu dari beberapa cara untuk  menstabilkan harga yang nanti efeknya akan mempengaruhi inflasi. Karena inflasi kita itu sudah sudah cukup bagus dari beberapa bulan yang lalu dan ini harus kita jaga betul,” kata Singgih saat operasi pasar telur ayam ras dan bawang putih di Pasar Beringharjo.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyerahan secara simbolis fasilitasi operasi pasar telur ayam ras dan bawang putih kepada salah satu pedagang di Pasar Beringharjo.

Singgih menyatakan dari laporan TPID salah satu penyebab kenaikan harga telur ayam ras ini adalah biaya produksi pakan jagung. Hal itu menjadi tantangan bagi pertanian untuk bisa meningkatkan produksi jagung. Termasuk untuk bawang putih yang selama ini di tingkat nasional 90 persen masih impor.

Pemkot Yogyakarta juga bekerja sama dengan daerah produsen bahan pangan untuk mensuplai kebutuhan agar harganya stabil. “Kemarin waktu kita rapat berkaitan dengan TPID kami merekomendasikan untuk kerja sama dengan beberapa daerah yang memproduksi bahan pokok untuk bisa memasok. Kalau kita bicara sayuran pasti Magelang itu,” paparnya,

Singgih mengucapkan terima kasih atas kolaborasi Pemkot Yogyakarta dengan Pemda DIY dan TPID terutama Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas harga. Dalam kegiatan operasi pasar itu Perwakilan BI DIY menyerahkan fasilitasi biaya operasional untuk operasi pasar di pasar pantauan Kota Yogyakarta. Untuk telur ayam ras sebanyak 25 ton senilai Rp 50 juta dan bawang putih 2,5 ton senilai Rp 5 juta.

Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan BI DIY Rifat Pasha menyerahan fasilitasi biaya operasional untuk operasi pasar kepada pewakilan Pemda DIY untuk diserahkan ke Penjabat Wali Kota Yogyakarta.

Sedangkan Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan BI DIY Rifat Pasha menyebut pada bulan Juli 2023, inflasi di kota dan di DIY tercatat sebesar 4 persen. Angka itu melandai sejak September 2022 yang sempat menyentuh 6,81 persen. Oleh karena itu menjadi agenda prioritas TPID untuk menjaga dan mengawal inflasi. Operasi pasar itu didasari oleh perkembangan komoditas telur ayam ras dan bawang putih.

“Telur ayam ras dan bawang putih ini masih menjadi komoditas pendorong inflasi bulanan di Juli 2023. Itu terutama berkaitan dengan naiknya biaya produksi jagung dan pakan ternak. Untuk mengurangi biaya produksi salah satunya dengan melakukan operasi pasar,” tambah Rifat.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menjelaskan harga telur ayam rasa sudah turun saat ini sekitar Rp31.000/ kilogram, tapi harga itu masih di bawah standar. Untuk harga bawang putih kemarin sempat naik sampai Rp48.000/kilogram sekarang berkisar Rp35.000-Rp 38.000/kilogram. Untuk itu perlu dilakukan intervensi salah satunya dengan operasi pasar yang melibatkan distributor dan bantuan dari BI.

Petugas dari Dinas Perdagangan Kota Yogayakarta menata telur ayam ras dan bawang putih yang menjadi komoditas dalam operasi pasar.

“Untuk telur operasi pasar ini tergantung dari permintaan pedagang. Seberapa pun tidak ada pembatasan. Distributor siap karena sudah kerja sama dengan kami dan BI DIY sejak Februari. (Operasi pasar di empat pasar) bergiliran karena distributor juga keterbatasan untuk tenaganya. Pedagang sudah kita data kemudian harinya apa kita tentukan. Mereka sudah pesan dulu biasanya,” jelas Vero.

Salah satu pedagang Pasar Beringharjo yang mengikuti operasi pasar, Rita Wartiningsih menyambut baik operasi pasar itu. Dia merasa terbantu dengan selisih harga telur ayam ras dan bawang putih yang dijual dalam operasi pasar dibandingkan harga dari distributor sebelumnya. “Membantu. Harganya ada selisih dikit, harganya jadi agak turun. Selisihnya seribu per kilogram. Nambah keuntungan dikit,” ujar Rita.(Tri)

Dari kiri nomor 4, Rita salah satu pedagang Pasar Beringharjo berfoto bersama dengan TPID Kota Yogyakarta dan DIY usai simbolis serah terima fasilitasi operasi pasar.