Pengelolaan Sampah Rusunawa Bener Jadi Contoh Kawasan Perumahan
TEGALREJO- Pemerintah Kota Yogyakarta tidak hanya mendorong masyarakat di wilayah memilah dan mengolah sampah. Bahkan masyarakat penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kota Yogyakarta juga diminta memilah sampah. Seperti Rusunawa di wilayah Kelurahan Bener yang sudah melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah Rusunawa Bener itu bisa menjadi contoh Rusunawa lainnya atau lingkup kompleks perumahan.
Menurut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo pengelolaan sampah di Rusunawa Bener sudah cukup bagus, karena bisa menyelesaikan permasalahan sampah secara internal. Pengelola Rusunawa Bener telah membuat tempat pengelolaan sampah mandiri untuk memilah dan mengolah sampah dari penghuni Rusunawa.
"Semoga ini bisa dicontoh oleh rusunawa yang lain, bagaimana memilah dan mengolah sampah di Rusunawa supaya tidak menyumbang jumlah sampah yang berada di luar Rusunawa,” kata Singgih saat meninjau pengelolaan sampah di Rusunawa Bener pada Minggu (20/8/2023).
Singgih menegaskan banyak teknologi yang bisa digunakan untuk mengelola sampah organik maupun anorganik. Namun yang terpenting adalah masyarakat melakukan pemilahan sampah kemudian diolah sesuai dengan jenis sampah. Di Rusunawa Bener sudah melakukan pemilahan sampah anorganik dan organik. Sedangkan sampah residu dibawa oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
“Yang penting utama adalah pemilahan terlebih dahulu sampah organik dan anorganik. Di Rusunawa Bener sudah berjalan. Ini salah satu contoh bagi semua Rusunawa. Ini bisa dicontoh juga kalau diimplementasikan di perumahan satu kompleks,” tambahnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis Rusunawa Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Suko Darmanto mengatakan sejak Rusunawa Bener beroperasional, diharapkan sampah tidak keluar dari kompleks Rusunawa. Pengelolaan sampah dengan memilah sampah anorganik untuk dijual pengepul dan organik diolah menjadi kompos.
“Yang sampah organik kita olah dengan komposter bisa untuk pupuk taman. Yang residu itu dikumpulkan kita koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk dibawa,” papar Suko.
Rusunawa di Bener memiliki 2 unit tower yang berisi 40 kamar tiap tower. Suko menyebut dari total 80 kamar, ada 4 kamar yang kosong saat ini. Dia menilai sampah yang dihasilkan dari Rusunawa tidak terlalu banyak karena sebagian besar penghuni tidak banyak yang melakukan aktivitas memasak untuk memenuhi kebutuhan makan.
Suko menyatakan pengelola bersama paguyuban penghuni Rusunawa sejak awal sudah sepakat untuk menjaga kebersihan. Termasuk sudah disampaikan kepada para penghuni agar membawa sampah turun ke tempat yang disediakan dan dipilah.
“Kami sampaikan dari awal bahwa sampah jangan ditaruh di atas, tapi turun ke bawah saja sudah kita sediakan. Jadi hunian tetap tidak ada bau. Terus kita koordinasikan karena kami dengan teman-teman penghuni sudah sepakat supaya sama-sama menjaga kebersihan,” pungkasnya.(Tri)