Pemkot Yogya Lanjutkan Penataan Kawasan Kumuh di 3 Lokasi
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta melanjutkan penataan kawasan kumuh di di 3 lokasi pada tahun 2023. Penataan difokuskan pada indikator-indikator kumuh di beberapa lokasi yang belum tertangani. Terutama penataan kawasan kumuh di bantaran sungai dengan pembangunan jalan inspeksi, penataan untuk ruang terbuka publik dan sanitasi.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan mengatakan pada tahun 2023 penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta mendasarkan pada indikator kumuh yang paling dominan belum tertangani. Mengingat penataan kawasan kumuh tahun ini hanya menggunakan dana dari APBD Kota Yogyakarta. Penataan kawasan kumuh tahun-tahun sebelumnya berkolaborasi dengan APBN sehingga bisa mencakup semua.
“Polanya kalau yang dulu kalau masih bisa kolaborasi dengan APBN itu bisa semuanya. Kalau tahun ini pada indikator kumuh yang menonjol,” kata Sigit, Selasa (22/8/2023).
Tiga lokasi yang menjadi sasaran penataan kawasan kumuh adalah wilayah Prawirodirjan, RW 05 Klitren dan RW 8 Pakuncen. Dia menyebut semua penataan kumuh itu memakai APBD Kota Yogyakarta dengan anggaran rata-rata berkisar Rp 700 juta sampai Rp 900 juta/paket pekerjaan.
Dia menyatakan penataan kumuh di Prawirodirjan untuk mengembalikan fungsi lahan Sultan Ground yang dulunya dihuni warga guna kepentingan fasilitas publik. Dinas PUPKP Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Kelurahan Prawirodirjan yang sudah memiliki rencana induk penataan. Konsep penataan untuk fasilitas ruang terbuka publik di bantaran sungai dengan pembangunan pendopo, amphitheater, toilet dan taman dilengkapi tempat bermain anak. Penataan kawasan kumuh di Prawirodirjan ditargetkan selesai pada Oktober 2023.
“Pola penataannya kami ingin mendekatkan sungai sebagai area yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Selama ini talut seolah memisahkan antara sungai dengan area permukiman. Karena spacenya ada, kami coba buat amphitheater sehingga harapannya nanti sungai itu adalah wahana bersama, bisa kita jaga sama sama,” terangnya.
Sedangkan khusus di Pakuncen dan Klitren indikator kumuh yang belum tertangani dari sisi sanitasi dan membuka akses jalan tepi sungai. Diharapkan dengan penanganan kumuh pada sanitasi itu bisa menurunkan skor indikator sehingga tidak masuk kumuh. Ditargetkan penataan kaawasan kumuh di Klitren selesai pada November 2023.
“Di Klitren dan Pakuncen fokusnya ke penataan sanitasi dan jalan tepi sungai. Jadi nantinya dari sisi operasional untuk pemeliharaan talut maupun mitigasi kalau terjadi longsor dan sebagainya akan lebih mudah kalau ada jalan inspeksi,” tambah Sigit.
Dia menyampaikan luas kawasan kumuh di Kota Yogyakarta saat ini tersisa sekitar 89,36 hektare. Dari luas kawasan kumuh tersebut, sekitar 77 hektare di antaranya berada di bantaran sungai.
Penataan kawasan kumuh di Prawirodirjan saat ini sedang berlangsung. Pembangunan berada di sepanjang bantaran Sungai Code tepatnya di selatan bendung Mergangsan. Misalnya pembangunan pada komponen amphiteather dan lainnya. Salah seorang warga Prawirodirjan Erni Susanti menyambut baik penataan kawasan bantaran sungai yang lokasinya berada di depan tempat tinggalnya. Dia menuturkan selama ini bantaran itu digunakan untuk permukiman warga. “Harapannya lebih bagus, lebih tertata dan dilihat lebih nyaman,” ujar Erni. (Tri)