Pemkot Siap Genjot Penggunaan Produk UMKM ‘Nglarisi’

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong perangkat daerah agar lebih meningkatkan penggunaan produk kuliner Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui layanan Nglarisi di aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Untuk lebih mempromosikan produk UMKM di aplikasi Nglarisi Pemkot Yogyakarta mengadakan Festival UMKM Yogyakarta.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan akan mendorong program Nglarisi di JSS terutama untuk jamuan makan dan minum kegiatan Pemkot Yogyakarta. Mengingat capaian yang mengakses melalui Nglarisi di JSS baru sekitar 2 persen dari total anggaran untuk jamuan rapat. Selama ini perangkat daerah telah diwajibkan membeli produk kuliner UMKM Nglarisi untuk jamuan kegiatan Pemkot Yogyakarta.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat meninjau stand produk dalam Festival UMKM Yogyakarta.

“Ini yang perlu digenjot, bagaimana kemudian teman-teman UMKM Kota Yogyakarta  itu mendapat bagian dari aktivitas jamuan makan minum yang ada di Pemerintah Kota Yogyakarta,” kata Singgih saat Festival UMKM Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya  produk UMKM Kota Yogyakarta khususnya kuliner sangat luar biasa dengan berbagai jenisnya. Pada tahun 2023 tercatat ada 32.917 UMKM di Kota Yogyakarta. Namun dengan capaian yang mengakses UMKM kuliner melalui Nglarisi di JSS, perlu menjadi evaluasi. Misalnya evaluasi berkaitan dengan produk seperti harga, ukuran dan kemasan dan lainnya agar disesuaikan.

Singgih saat melihat produk kain dalam Festival UMKM Yogyakarta. 

“Perlu dievaluasi bagaimana produk-produk UMKM ini bisa diserap. Kalau produk yang sifatnya long lasting seperti kriya dan fashion saya kira tidak ada masalah. Kita punya pasar yang cukup. Bahkan kalau saya menerima kunjungan kerja pasti saya promosikan UMKM,” terangnya.

Pihaknya meminta kepada perangkat daerah terkait di Pemkot Yogyakarta untuk melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM. Baik dari sisi produk, kemasan maupun izin usaha serta sertifikasi halal dan terkait hak kekayaan intelektual. Selain itu mendorong UMKM melakukan pemasaran produk secara online karena membuka peluang pasar yang lebih luas.

Singgih mempromosikan produk fasihon UMKM melalui live shoping Tokopedia.

Singgih mengapresiasi partisipasi UMKM dari kemantren dan kelurahan dalam Festival UMKM Yogyakarta. Termasuk marketplace Tokopedia yang mendukung kegiatan itu. Dalam kesempatan itu Singgih juga melakukan penjualan produk fashion UMKM secara live melalui Tokopedia.

Festival UMKM Yogyakarta menampilkan produk kuliner UMKM program Nglarisi dari 45 kelurahan seperti aneka kue, camilan, minuman sampai makanan berat seperti menu nasi dan lauk. Termasuk menampilkan produk fashion, kerajinan, kriya dan lainnya dari 45 Forum Komunikasi UMKM kemantren. Pada kegiatan itu juga diserahkan sertifikat halal kepada beberapa pelaku UMKM.

Penyerahan sertikat halal kepada sejumlah pelaku UMKM di Kota Yogyakarta. 

“Festival UMKM Yogyakarta salah satu tujuannya adalah ajang promosi produk UMKM yang ada di aplikasi Nglarisi yang merupakan perwakilan dari masing masing kelurahan. Ini juga mempertemukan penyedia jamuan dalam Nglarisi dengan OPD agar lebih mengenal produk-produk yang ada serta terjalin komunikasi yang baik,” tambah Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta Emy Indaryati.

Dia menyebut dalam aplikasi Nglarisi saat ini terdapat sekitar 297 kelompok pelaku UMKM kuliner. Setiap kelompok kuliner terdiri dari 5 sampai 20 orang. Dia menyatakan dari hasil evaluasi pemanfaatan aplikasi Nglarisi belum optimal karena pemesanan jamuan dilakukan selain melalui aplikasi juga melalui WhatsApp (WA). Pemesanan via WA tidak dapat termonitor sehingga terdapat kendala dalam memantau omzet riil, pemerataan pemesanan maupun persentase serapan anggaran jamuan makan minum dari penyedia Nglarisi.

Berbagai produk kuliner dari pelaku UMKM yang masuk dalam program Nglarisi mengikuti Festival UMKM Yogyakarta. 

“Optimalisasi pemanfaatan aplikasi Nglarisi dengan menggalakkan penggunaan aplikasi dalam pemesanan jamuan menu. Dalam aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan agar mudah dipahami oleh pengguna,” paparnya.

Salah satu peserta UMKM Nglarisi dari Kelurahan Gunungketur, Nyoman Anjas Santiasa mengapresiasi kegiatan Festival UMKM Yogyakarta itu karena bentuk sinergi dan ajang silaturahmi dengan pelaku UMKM lainnya. Termasuk mempromosikan produk kuliner dari para pelaku UMKM. “Ini merupakan wadah ataupun kegiatan yang untuk promosi ke produk kami. Sekarang (pemasaran) lebih jauh, bahkan sampai pemkot dan seluruh wilayah kota,” ucap Nyoman. (Tri)