12 PUTERI BERBISIK BERTEMU PAK HERRY
Tim 12 Puteri berbisik tentang Herry Zudianto kini tak hanya berbisik. Mereka telah bersuara secara langsung kepada Pak Herry. Jumat sore (25/11/2011) mereka bertemu dengan pak Herry di ruang kerjanya di Balaikota Yogyakarta.
Karina Austrina Putri, koordinator tim 12 Puteri Berbisik mengatakan kepada Pak Herry bahwa mereka ingin menyampaikan inspirasi dari tokoh-tokoh teladan kepada lebih banyak pelajar dengan bahasa pelajar. Pak Herry dianggap tokoh panutan yang hebat dengan segudang prestasi. Untuk itu diperlukan upaya cerdas agar profil ketokohan Pak Herry dapat tersampaikan sebagai inspirasi. Karenanya mereka terpanggil untuk menuliskan buku berjudul “12 Puteri Berbisik Tentang Herry Zudianto”.
“Kami merupakan generasi muda yang lahir di jaman internet, jaman teknologi digital. Kami terpanggil untuk membuktikan bahwa kami merupakan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi. Kami ingin menunjukkan hal yang berbeda dengan ‘tampil beda’ secara kreatif. Selain itu dengan menulis buku ini kami mengalami proses menuju kematangan untuk menjadi generasi masa depan yang berkualitas dalam membangun negeri ini sesuai kapasitas,” lanjut Karina.
Pak Herry sangat terharu menerima kado istimewa berupa buku tentangnya. “Saya sangat tersanjung atas kado istimewa ini. Bagi saya isi tulisan di buku ini tidak ternilai harganya,” ujarnya dengan penuh semangat.
“Saya sekedar menjalankan tugas dan mengemban amanah sebagai Walikota Yogyakarta. Segala sesuatu yang saya lakukan mendasarkan filosofi yang terkandung dalam lagu ‘gundul-gundul pacul’. Bahwa seseorang yang diberi tugas dan tanggungjawab haruslah menjunjung tinggi amanah tersebut. Tidak sekedar digandeng dan digendong tapi disunggi ditempatkan di tempat tertinggi. Artinya kalau kalian diberi tanggungjawab ya harus dilaksanakan sebaik-baiknya,” tutur Pak Herry.
“Buku ini sangat luar biasa karena penulisnya anak-anak muda kreatif yang punya gagasan-gagasan cerdas,” tambah Pak Herry untuk menyemangati anak-anak terus melakukan proses kreatif. Buku ini mengulas tentang ketokohan Walikota Yogyakarta Bapak Herry Zudianto yang selama 10 tahun terakhir ini sukses melayani Kota Yogyakarta. Mereka menulis buku ini agar profil ketokohan Pak Herry dapat menjadi inspirasi bagi semua.
Karena sedari awal bertujuan untuk mengispirasi, buku ini ditulis dengan tulus dan serius. Mereka menggunakan formula tiga kaki informasi. Kaki pertama informasi yang sudah diketahui banyak orang tetapi ditulis dengan bahasa pelajar. Kaki kedua informasi yang hanya sebagian orang mengetahui padahal mengandung inspirasi, informasi ini berasal dari internet yang ditulis kembali dengan menghadirkan saripatinya. Kaki ketiga informasi yang benar-benar baru yang menjadi tulang punggung buku ini. Informasi ini mengandung “kalimat listrik” karena memiliki daya kejut. Karena daya kejut muncul karena belum banyak diketahui banyak orang dan bahkan oleh Pak Herry sendiri karena merupakan pengalaman pribadi penulis dan wawancara dengan narasumber.
Buku ini juga memuat komentar-komentar dari tokoh masyarakat dan para wartawan senior diantaranya : Lalita M Gandaputri wartawan Metro TV, Eka Arifa Rusqiyati wartawan Kantor Berita Antara, Sulistiono wartawan Tribun Jogja, Nuryanto TV One biro Jogja, Rahajeng Pramesi wartawan KR, Yulianingsih wartawan Republika, Santosa wartawan ANTV, dan Bimo wartawan Kompas Yogyakarta.
Uniknya buku ini dibiayai dengan menyisihkan uang saku ke-12 penulisnya. Buku ini dicetak menggunakan konsep POD (print on demand) artinya dicetak berdasarkan permintaan . Konsep ini mereka pilih karena lebih ramah lingkungan karena buku tidak menumpuk di gudang sehingga kita dapat mengoptimalkan penggunaan kertas.
Setelah buku ini mereka berencana untuk menulis buku yang membicarakan tentang tokoh-tokoh inspiratif lainnya. Tokoh-tokoh yang dapat menjadi teladan bagi pelajar. (ism)
Mereka adalah :
1. Abra Arimagupita Sekarsoca Kelas 7 SMP 5 Yogyakarta
2. Karina Austrina Putri kelas 10 SMA 2 Bantul
3. Ignatia Roswita kelas 11 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
4. Erma Setyo Wienari kelas 12 SMA 8 Yogyakarta
5. Zahra Sonda Arumdhani kelas 11 SMA 1 Imogiri
6. Elisabeth Febriyani kelas 11 SMA Santa Maria Yogyakarta
7. Ari Widya Nugraheni kelas 11 Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
8. Yohana Setiyati kelas 11 SMA Santa Maria Yogyakarta
9. Monica Darumurti kelas 11 SMA Stella Duce Yogyakarta
10. Ayuningtyas Rachmasari kelas 10 SMA 10 Yogyakarta
11. Amaliya Nur Sa’adah kelas 11 SMA 1 Imogiri
12. Tim TBM Cerah Kotagede yaitu : Fitri, Tiara, Vika dan Viki.
Karina Austrina Putri, koordinator tim 12 Puteri Berbisik mengatakan kepada Pak Herry bahwa mereka ingin menyampaikan inspirasi dari tokoh-tokoh teladan kepada lebih banyak pelajar dengan bahasa pelajar. Pak Herry dianggap tokoh panutan yang hebat dengan segudang prestasi. Untuk itu diperlukan upaya cerdas agar profil ketokohan Pak Herry dapat tersampaikan sebagai inspirasi. Karenanya mereka terpanggil untuk menuliskan buku berjudul “12 Puteri Berbisik Tentang Herry Zudianto”.
“Kami merupakan generasi muda yang lahir di jaman internet, jaman teknologi digital. Kami terpanggil untuk membuktikan bahwa kami merupakan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi. Kami ingin menunjukkan hal yang berbeda dengan ‘tampil beda’ secara kreatif. Selain itu dengan menulis buku ini kami mengalami proses menuju kematangan untuk menjadi generasi masa depan yang berkualitas dalam membangun negeri ini sesuai kapasitas,” lanjut Karina.
Pak Herry sangat terharu menerima kado istimewa berupa buku tentangnya. “Saya sangat tersanjung atas kado istimewa ini. Bagi saya isi tulisan di buku ini tidak ternilai harganya,” ujarnya dengan penuh semangat.
“Saya sekedar menjalankan tugas dan mengemban amanah sebagai Walikota Yogyakarta. Segala sesuatu yang saya lakukan mendasarkan filosofi yang terkandung dalam lagu ‘gundul-gundul pacul’. Bahwa seseorang yang diberi tugas dan tanggungjawab haruslah menjunjung tinggi amanah tersebut. Tidak sekedar digandeng dan digendong tapi disunggi ditempatkan di tempat tertinggi. Artinya kalau kalian diberi tanggungjawab ya harus dilaksanakan sebaik-baiknya,” tutur Pak Herry.
“Buku ini sangat luar biasa karena penulisnya anak-anak muda kreatif yang punya gagasan-gagasan cerdas,” tambah Pak Herry untuk menyemangati anak-anak terus melakukan proses kreatif. Buku ini mengulas tentang ketokohan Walikota Yogyakarta Bapak Herry Zudianto yang selama 10 tahun terakhir ini sukses melayani Kota Yogyakarta. Mereka menulis buku ini agar profil ketokohan Pak Herry dapat menjadi inspirasi bagi semua.
Karena sedari awal bertujuan untuk mengispirasi, buku ini ditulis dengan tulus dan serius. Mereka menggunakan formula tiga kaki informasi. Kaki pertama informasi yang sudah diketahui banyak orang tetapi ditulis dengan bahasa pelajar. Kaki kedua informasi yang hanya sebagian orang mengetahui padahal mengandung inspirasi, informasi ini berasal dari internet yang ditulis kembali dengan menghadirkan saripatinya. Kaki ketiga informasi yang benar-benar baru yang menjadi tulang punggung buku ini. Informasi ini mengandung “kalimat listrik” karena memiliki daya kejut. Karena daya kejut muncul karena belum banyak diketahui banyak orang dan bahkan oleh Pak Herry sendiri karena merupakan pengalaman pribadi penulis dan wawancara dengan narasumber.
Buku ini juga memuat komentar-komentar dari tokoh masyarakat dan para wartawan senior diantaranya : Lalita M Gandaputri wartawan Metro TV, Eka Arifa Rusqiyati wartawan Kantor Berita Antara, Sulistiono wartawan Tribun Jogja, Nuryanto TV One biro Jogja, Rahajeng Pramesi wartawan KR, Yulianingsih wartawan Republika, Santosa wartawan ANTV, dan Bimo wartawan Kompas Yogyakarta.
Uniknya buku ini dibiayai dengan menyisihkan uang saku ke-12 penulisnya. Buku ini dicetak menggunakan konsep POD (print on demand) artinya dicetak berdasarkan permintaan . Konsep ini mereka pilih karena lebih ramah lingkungan karena buku tidak menumpuk di gudang sehingga kita dapat mengoptimalkan penggunaan kertas.
Setelah buku ini mereka berencana untuk menulis buku yang membicarakan tentang tokoh-tokoh inspiratif lainnya. Tokoh-tokoh yang dapat menjadi teladan bagi pelajar. (ism)
Mereka adalah :
1. Abra Arimagupita Sekarsoca Kelas 7 SMP 5 Yogyakarta
2. Karina Austrina Putri kelas 10 SMA 2 Bantul
3. Ignatia Roswita kelas 11 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
4. Erma Setyo Wienari kelas 12 SMA 8 Yogyakarta
5. Zahra Sonda Arumdhani kelas 11 SMA 1 Imogiri
6. Elisabeth Febriyani kelas 11 SMA Santa Maria Yogyakarta
7. Ari Widya Nugraheni kelas 11 Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta
8. Yohana Setiyati kelas 11 SMA Santa Maria Yogyakarta
9. Monica Darumurti kelas 11 SMA Stella Duce Yogyakarta
10. Ayuningtyas Rachmasari kelas 10 SMA 10 Yogyakarta
11. Amaliya Nur Sa’adah kelas 11 SMA 1 Imogiri
12. Tim TBM Cerah Kotagede yaitu : Fitri, Tiara, Vika dan Viki.