Siswa SMTI Yogya Juara Satu Duta Pelajar Anti Narkoba 2011
Sebanyak 5 finalis yakni dari MAN 2 Yogya, SMA Piri 1 Yogya, SMKN 7 Yogya, SMAN 5 Yogya dan SMTI Yogya berlaga dalam Penganugerahan Duta Pelajar Peduli Penyalahgunaan Napza, Minggu (27/11) di Main Hall Balaikota.
Dewan juri memutuskan Riana Adhyta Anggraini dan Sukma Fajar Handayani dari tim SMTI Yogya terpilih sebagai juara satu Duta Pelajar Peduli Penyalahgunaan Napza yang diadakan Badan Narkotika Kota (BNK) Yogya. Juara dua diraih M Syukron dan Lestari Dwi dari MAN 2 Yogya sedangkan juara tiga diraih tim SMAN 5 Yogya yakni Ertia Medista dan Dwi Ayu Pratiwi.
Ketua Panitia, Indra Kusuma mengatakan ada berbagai cara untuk menyampaikan kepada generasi muda tentang bahaya penyalahgunaan Napza, salah satunya melalui institusi pendidikan. Atas dasar itulah, BNK Yogya mengadakan pemilihan duta pelajar anti narkoba 2011. Para peserta telah melalui ujian tertulis diikuti 26 tim, satu tim terdiri 2 siswa dari 26 SMA/SMK dan MA se-Kota Yogya. Selain memilih para juara, BNK Yogya juga telah memilih 15 tim terbaik untuk mengikuti kunjungan ke unit terapi dan rehabilitasi di Lido Bogor.
Ketua BNK Yogya, Haryadi Suyuti mengatakan syarat utama menjadi duta pelajar anti narkoba adalah bersih dari narkoba dan bukan mantan pengguna narkoba. Duta anti narkoba harus tidak memiliki track record pemakaian narkoba. Pemilihan duta pelajar anti narkoba ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pelajar bahwa sekarang ini sekolah harus membentuk satgas peduli penyalahgunaan Napza. Keberadaan satgas ini harus terus dikembangkan di sekolah-sekolah karena saat ini baru 26 sekolah yang memiliki satgas anti narkoba dari 83 SMA/SMK/MA se Kota Yogya. "Masing-masing sekolah harus mempunyai satgas atau minimal kelompok yang menyatakan bersih dari Napza dan mengajak kepada pelajar lain untuk tidak menggunakan Napza," katanya.
Haryadi Suyuti berharap duta pelajar anti narkoba harus bisa menularkan virus positif pencegahan bahaya penggunaan Napza kepada teman-temannya juga lingkungan sekitar. Apalagi Yogya dengan kondisi demografi lebih banyak generasi muda, pelajar dan mahasiswa rentan terhadap potensi penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza.
"Saya berharap para duta pelajar anti narkoba ini tidak hanya berhenti setelah menerima anugerah tapi aktif di sekolah dan masyarakat agar menjadi generasi muda Kota Yogya yang membanggakan. Kalian harus memberi virus positif kepada teman-teman di sekolah," tambah Haryadi yang juga Wakil Walikota Yogya.
Dewan juri memutuskan Riana Adhyta Anggraini dan Sukma Fajar Handayani dari tim SMTI Yogya terpilih sebagai juara satu Duta Pelajar Peduli Penyalahgunaan Napza yang diadakan Badan Narkotika Kota (BNK) Yogya. Juara dua diraih M Syukron dan Lestari Dwi dari MAN 2 Yogya sedangkan juara tiga diraih tim SMAN 5 Yogya yakni Ertia Medista dan Dwi Ayu Pratiwi.
Ketua Panitia, Indra Kusuma mengatakan ada berbagai cara untuk menyampaikan kepada generasi muda tentang bahaya penyalahgunaan Napza, salah satunya melalui institusi pendidikan. Atas dasar itulah, BNK Yogya mengadakan pemilihan duta pelajar anti narkoba 2011. Para peserta telah melalui ujian tertulis diikuti 26 tim, satu tim terdiri 2 siswa dari 26 SMA/SMK dan MA se-Kota Yogya. Selain memilih para juara, BNK Yogya juga telah memilih 15 tim terbaik untuk mengikuti kunjungan ke unit terapi dan rehabilitasi di Lido Bogor.
Ketua BNK Yogya, Haryadi Suyuti mengatakan syarat utama menjadi duta pelajar anti narkoba adalah bersih dari narkoba dan bukan mantan pengguna narkoba. Duta anti narkoba harus tidak memiliki track record pemakaian narkoba. Pemilihan duta pelajar anti narkoba ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pelajar bahwa sekarang ini sekolah harus membentuk satgas peduli penyalahgunaan Napza. Keberadaan satgas ini harus terus dikembangkan di sekolah-sekolah karena saat ini baru 26 sekolah yang memiliki satgas anti narkoba dari 83 SMA/SMK/MA se Kota Yogya. "Masing-masing sekolah harus mempunyai satgas atau minimal kelompok yang menyatakan bersih dari Napza dan mengajak kepada pelajar lain untuk tidak menggunakan Napza," katanya.
Haryadi Suyuti berharap duta pelajar anti narkoba harus bisa menularkan virus positif pencegahan bahaya penggunaan Napza kepada teman-temannya juga lingkungan sekitar. Apalagi Yogya dengan kondisi demografi lebih banyak generasi muda, pelajar dan mahasiswa rentan terhadap potensi penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza.
"Saya berharap para duta pelajar anti narkoba ini tidak hanya berhenti setelah menerima anugerah tapi aktif di sekolah dan masyarakat agar menjadi generasi muda Kota Yogya yang membanggakan. Kalian harus memberi virus positif kepada teman-teman di sekolah," tambah Haryadi yang juga Wakil Walikota Yogya.