Ribuan Orang Menari Line Dance di Malioboro Pecahkan Rekor MURI
GONDOMANAN- Ribuan orang dari komunitas line dance di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan berbagai daerah menari di sepanjang Jalan Malioboro pada Sabtu (2/9/2023). Mereka mengenakan busana tradisional nusantara dan syal motif batik. Kegiatan bertajuk SiBakul Malioboro Menari 2023 itu untuk mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di DIY. Penampilan ribuan orang menari itu juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Tidak hanya komunitas line dance, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Atik Wulandari dan jajaran Pemda DIY ikut menari line dance bersama. Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kegiatan itu dapat berdampak pada aktivitas wisatawan dan UMKM.
“Saya kira ini event yang sangat menarik. Perpaduan antara meningkatkan (promosi) UMKM itu sendiri, ada sportnya dan tourismnya juga. Ini kolaborasi yang sangat cantik dan diselenggarakan di Malioboro,” kata Singgih ditemui saat kegiatan SiBakul Malioboro Menari.
Menurutnya dengan kegiatan menari yang diikuti 1.500 lebih orang dari berbagai daerah akan berdampak baik bagi aktivitas pariwisata dan UMKM di Yogyakarta. Perputaran ekonomi masyarakat di Yogyakarta juga akan meningkat. Kegiatan itu juga menjadi bagian dari Yogyakarta sebagai kota event. Mengingat Kota Yogyakarta tidak mempunyai wisata alam sehingga penyelenggaraan berbagai kegiatan sebagai pemicu untuk menarik wisatawan.
“Ini juga menjadi ajang sebuah aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga masyarakat bisa datang ke Yogya dari berbagai daerah. Ini adalah berkah bagi kita semua. Bidang tourism dan UMKM,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda DIY, GKR Hemas menerima piagam rekor MURI atas pemecahan rekor line dance mengenakan busana tradisional nusantara dan syal motif batik oleh penari yang terbanyak. GKR Hemas mengatakan kegiatan menari itu menjadi salah satu cara untuk memasarkan produk-produk UMKM di DIY.
“Dalam peningkatan ekonomi di DIY kita memang harus bekerja sama. Dengan hadirnya acara ini memeriahkan bagaimana pemasaran produk UMKM bisa dilakukan,” ucap GKR Hemas.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY, Srie Nurkyatsiwi menyebut jumlah peserta kegiatan SiBakul Malioboro Meari kurang lebih 1.700 orang. Mereka berasal dari komunitas Universal Line Dance Indonesia di DIY dan berbagai daerah antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, Bali, Lampung, Bangka Belitung dan Kalimantan Tengah. Syal motif batik yang dikenakan ribuan penari adalah produk UMKM binaan DIY.
“Ini tidak sekedar mengumpulkan para pegiat line dance di seluruh Indonesia untuk berkreasi, melainkan juga menumbuhkan ketahanan ekonomi pelaku UMKM. Khususnya para pelaku UMKM di Teras Malioboro Satu dan seluruh pelaku ekonomi di sepanjang sumbu filosofi ini,” terang Siwi.
Pihaknya berharap kegiatan yang bersifat massal ini akan semakin mendekatkan Si Bakul kepada masyarakat. Para peserta penari juga mendapatkan voucher untuk berbelanja dan fasilitas gratis ongkos kirim belanja di Teras Malioboro Satu. Kegiatan itu diadakan menggunakan dana keistimewaan DIY.
Salah satu peserta SiBakul Malioboro Menari 2023 dari perwakilan komunitas Universal Line Dance DIY Suhesti menyambut baik dan antusias dengan kegiatan itu. Dia telah mempersiapkan diri bersama komunitas ULD DIY dengan latihan bersama. “Kita punya group masing masing. Jadi kita udah biasa line dance di tempatnya sendiri-sendiri. Luar biasa Yogyakarta punya event yang luar biasa memajukan UMKM,” pungkas Suhesti.(Tri)