Dukung GZSA, Hotel di Yogya Olah Sisa Makanan Jadi Pupuk Cair

Jetis-Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA) yang digulirkan Pemkot Yogya telah menginspirasi sejumlah sektor untuk mengolah sampahnya secara mandiri. Dunia perhotelan salah satunya melalui The Phoenix Hotel yang telah berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Salah satu gebrakannya yakni menyulap limbah yang dihasilkan dari dapur menjadi pupuk organik cair (POC).

General Manager The Phoenix Hotel, Rulvastina Randy mengatakan langkah tersebut juga untuk mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya dalam menekan volume sampah yang di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

"Sebenarnya kita menyulap sampah organik menjadi POC ini jauh sebelum masa darurat sampah di Kota Yogya," ungkapnya Rabu (6/9/2023).

Menurutnya setiap hari The Phoenix Hotel menghasilkan beraneka jenis sampah dapur/organik. Dari sampah dapur tersebut seluruhnya diolah menjadi POC.

"Sampah tidak kami buang percuma. Tetapi, mengolahnya di tempat sehingga benar-benar dari sampah bisa menjadi produk yang berguna lagi tanpa mengotori lingkungan," ungkapnya.

Dalam mengelola sampah, Ia meminta seluruh karyawannya memisahkan limbah yang dihasilkan menjadi organik dan anorganik. Limbah organik akan dijadikan POC sedangkan limbah anorganik akan dikirim ke Bank Sampah di wilayah tersebut.

“POC ini sudah kami aplikasikan di tanaman sekitar hotel dan hasilnya dapat menyuburkan tanaman. Sementara sampah plastik, botol kaca, kaleng, kertas, dan kardus kami telah bekerjasama dengan Bank Sampah di Kemantren Jetis,” katanya.

Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo saat melihat pengolahan sampah di The Phoenix Hotel yang menyulap sampah organik menjadi pupuk organik cair (POC)

Sementara itu Supervisor Housekeeping and Gardening The Phoenix Hotel, Miko Adi Kurniawan menjelaskan proses menyulap limbah sisa dapur menjadi POC memerlukan waktu tujuh hari.

"Dalam prosesnya, kami mempunyai tujuh ember besar untuk menampung limbah-limbah ini, dari tiap ember bisa menghasilkan sekitar 40 botol ukuran 600ml," katanya.

Miko menerangkan cara membuat POC ini sangat sederhana, dimana hanya menggunakan makanan sisa dan buah yang dicampurkan Molase dan EM4 dengan takaran 1:1 kemudian ditambahkan air 1/2 dari ember ukuran 50 liter kemudian didiamkan selama tujuh hari.

"Dan jika sudah mencapai waktu yang ditentukan cairan tersebut dapat digunakan langsung ke tanaman dan bibit tanaman agar pada saat tumbuh bibit tersebut mempunyai kualitas yang bagus," ujarnya.

Ada dua cara mengaplikasikan pupuk ini ke media tanaman. Pertama mengocorkannya di sekitar pangkal batang serta perakaran tanaman dan kedua dengan menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman.

"Dosis aplikasinya adalah satu liter POC untuk dilarutkan ke dalam 10 liter air atau dengan perbandingan 1:10," katanya.

Pupuk organik cair (POC) yang dihasilkan dari sampah organik yang ada di The Phoenix Hotel Yogyakarta.

Melihat hal tersebut, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo sangat mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan The Phoenix Hotel dalam mengelola sampah. 

Menurutnya ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengelola sampah organik maupun anorganik. 

"Sampah organik bisa disulap menjadi pupuk, sementara untuk anorganik bisa bekerjasama dengan bank sampah sekitar," ujarnya.

Hingga kini pihaknya terus menggencarkan edukasi dengan melibatkan lurah dan Forum Bank Sampah. "Pemkot Yogyakarta terus berupaya untuk mengubah budaya masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di rumahnya masing-masing," tandasnya.

Orang nomor satu di Kota Yogya ini berharap gebrakkan yang dilakukan The Phoenix Hotel dapat menjadi contoh hotel dan restoran yang ada di Kota Yogya dalam mengurangi sampah yang dihasilkan. (Han)