Investor Siap Olah Sampah Gunakan Metode Ramah Lingkungan

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta terus mencari cara paling efektif dalam penanganan masalah sampah di Kota Yogyakarta. Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyebut akan ada satu perusahan dalam negeri yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengelolaan sampah dengan mengadopsi teknologi asal Korea. Hal tersebut disampaikan pada acara jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/9).

Singgih Raharjo mengungkapkan Kota Yogyakarta memiliki keterbatasan lahan untuk melakukan pengolahan sampah. Pihaknya terus berupaya mencari program yang tepat dalam pengolahan sampah. Harapannya, masyarakat turut serta mengolah sampah dari hulu.

“Investor yang tertarik menanamkan modal itu merupakan perusahaan dari Yogya yang berafiliasi dengan perusahaan asal luar daerah. Jenis sampah yang diolah nantinya bisa lebih beragam antara anorganik dan juga organik dengan teknologi dari Korea,” ungkapnya.

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya saat membersihkan sampah yang ada di Depo Sampah Argolubang

 

Singgih menjelaskan metode pengolahan sampah dengan pembakaran H20 atau air yang dipisahkan dengan mengambil nitrogennya. Menurutnya, metode ini akan ramah lingkungan. Prosesnya juga menggunakan teknologi pembakaran yang sangat tinggi mencapai 150 derajat celcius. 

“Dari investor juga ada yang sanggup untuk menyediakan jasa pengolahan sampah sampai dengan kapasitas 60 ton per hari," tuturnya.

Untuk saat ini, Singgih belum bisa memberikan penjelasan terkait besaran nilai investasi dan lokasi yang dipilih oleh perusahaan pengolahan sampah tersebut. Ia juga menyebut skema kerja sama yang akan disepakati berupa tipping fee dari Pemerintah Kota Yogyakarta per tonase sampah yang diolah.

“Sampai sekarang proses penjajakan investor masih berlangsung. Diharapkan di akhir 2023 atau awal 2024 mungkin sudah bisa operasi. Investasi full dari mereka kami harapkan nanti ada pemilahan juga dari sumber sampah karena pemilahan di lokasi pengolahan itu memakan waktu yang cukup banyak sekitar 60 an persen dari waktu yang digunakan untuk mengolah,” katanya.

 

Suasana jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta

 

Dalam kesempatan ini, Penjabat Wali Kota Yogya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di pinggir jalan dan tempat-tempat yang tidak selayaknya untuk membuang sampah. Ia juga berharap masyarakat terus mengelola sampah dari masing-masing rumah, sehingga sampah yang dibuang hanya sampah residu.

“Berikutnya Senin kemarin juga dilakukan operasi oleh Satpol PP dan tim, ada lima orang pembuang sampah sembarang. Saya berharap ini tidak terjadi lagi karena kami juga sudah membuka depo sampah lebih panjang hingga jam 12, ada yang jam satu bahkan beberapa lokasi juga dibuka sore. Harapannya agar masyarakat di Kota Yogya semakin tertib dan tidak ada pelanggaran lagi,” ujar Singgih. (Chi)