Warga Sorosutan Jadikan Pekarangan Sumber Pangan

Umbulharjo - Kelurahan Sorosutan memiliki banyak sekali inovasi yang telah diciptakan dan tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Hal ini menjadikan Kelurahan Sorosutan sebagai perwakilan Kota Yogyakarta dalam Lomba Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Aku Hatinya PKK) tingkat DIY. 

Mantri Pamong Praja Umbulharjo Rajwan Taufiq mengatakan optimis Kelurahan Sorosutan dapat meraih juara terbaik dalam lomba Aku Hatinya PKK.

Hal tersebut diungkapkan saat menyambut tim juri dalam acara Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Aku Hatinya PKK di Kelurahan Sorosutan, Senin (18/9).

Tim monitoring Aku Hatinya PKK DIY diajak melihat sumber pangan yang sejak lama sudah diterapkan oleh warga Sorosutan.

Warga memanfaatkan pekarangan untuk menanam dan menumbuhkan bibit tanaman baru. Dalam penyiraman tanaman menggunakan sprinkle air.

Rajwan Taufiq mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu tahapan penilaian dari lomba. Dimana Kelurahan Sorosutan mewakili Kota Yogyakarta dalam lomba tersebut. “Semoga berbagai inovasi yang disampaikan dan dilihat mampu menjadi nilai tambah Kelurahan Sorosutan menjadi juara di tingkat DIY bahkan naik ke tingkat Nasional,”jelasnya.

Dalam kesempatan ini rombongan diajak berkeliling ke RW 7, 13, 14, dan 17. Setiap RW memiliki keunggulan masing-masing yang menjadikan Kelurahan Sorosutan spesial.

Pertama, rombongan diajak untuk melihat inovasi yang berada di RW 17. Dimana para warganya memanfaatkan pekarangan mereka yang berada di pinggir Sungai Code untuk menanam berbagai sayuran dan buah-buahan. 

Selain menambah kecantikan ruas-ruas jalan, tanaman yang ada di pekarangan menjadi sumber pangan bagi warga sekitar.

Dalam penyiraman tanaman, warga menggunakan teknologi sprinkle air yakni pemanfaatan pipa untuk menyiram tanaman.

Tim penilaian Aku Hatinya PKK ikut memanen hasil tanaman warga Sorosutan.

Kedua, inovasi lain berada di RW 14. Dimana warganya mendukung program pemerintah yakni zero sampah anorganik. Warga memaksimalkan bank sampah yang ada dengan membuat berbagai macam kerajinan dari sampah yang bernilai ekonomi. 

Selain sampah anorganik, mereka juga mengolah sampah dedaunan yang dapat dimanfaatkan dengan menjadikan pupuk melalui Sumur Pemrosesan Sampah Organik (S-PreSO) yang pupuknya bisa dimanfaatkan warga untuk bertanam. 

“Banyak sekali potensi yang ingin kami tampilkan namun hanya ada empat RW yang menjadi perwakilan kami pada lomba ini. Semoga ini dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka agar tidak terbengkalai,”ujarnya.

Yang ketiga, di Kelurahan Sorosutan RW 13 memiliki alat penggilingan tanaman untuk dijadikan media tanam. Selain alat untuk menggiling tanaman, juga ada alat untuk mendaur ulang residu seperti popok bekas dan lain sebagainya yang dijadikan sebuah balok yang kokoh.

Selanjutnya, inovasi yang keempat berada di RW 7 dimana disini memiliki kebun sayur yang subur dan buah nya sangat besar dan banyak.

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari ikut memanen hasil tanamam warga Sorosutan yang terlihat segar dan sehat

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari mengungkapkan, terimakasih dan apresiasi terhadap semangat ibu-ibu PKK dalam merawat lingkungannya sampai sedemikian rupa.
 
Menurutnya, Kelurahan Sorosutan layak menjadi juara lomba Aku Hatinya PKK tingkat DIY. “Kelurahan Sorosutan ini sangat luar biasa inovasinya. Saya sangat mengapresiasi dan sepertinya layak menjadi juara. Semoga apa yang sudah ada terus dilestarikan,”ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua III TP PKK DIY Asiantini mengatakan, selama berkunjung di beberapa tempat, kerjasama warga Kelurahan Sorosutan sangat luar biasa.

Ditambah banyak tokoh-tokoh masyarakat yang mendukung kegiatan bercocok tanam. Hal ini perlu ditiru untuk menjadikan Kota Yogyakarta yang nyaman huni. “Melihat pemanfaatan pekarangan sudah bagus dan kami beri nilai mendekati angka sempurna,”jelasnya.

Ia berharap, Kelurahan Sorosutan menularkan ke kelurahan lainnya yang ada di Kota Yogyakarta. Sehingga Kota Yogyakarta yang memiliki pekarangan sempit bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

“Sangat luar biasa ya, apalagi jika ditularkan ke kelurahan lainnya. Sehingga ke depan harapannya menjadi percontohan di tingkat Nasional,”ujarnya. (Hes)

Ibu-ibu PKK warga Sorosutan dan Tim penilaian Aku Hatinya PKK berfoto bersama di pekarangan RW 07.