Kelurahan Notoprajan Studi Banding ke Ngawi

Dalam rangka menuju Indonesia hijau, Pemkab Ngawi berupaya melakukan pemulihan kualitas lingkungan hidup dengan membuka peluang dan kesempatan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam pelestarian sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan.


Hal itu dikatakan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, ST, yang didampingi Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi Setyono, di depan 120 orang rombongan Kelurahan Notoprajan yang dipimpin Camat Ngampilan Darajat SSos, Sabtu (14/1) siang di ruang data pendopo Kabupaten Ngawi Jl. Teuku Umar No 12 Ngawi. Sebagaimana dikatakan Camat Ngampilan, kunjungan itu mensyukuri atas diraihnya Juara II Tingkat Kota Yogyakarta bagi Kelurahan Notoprajan untuk kategori kelurahan pemukiman padat penduduk. "Hadiahnya berupa seperangkat komputer, piagam dan uang pembinaan," kata Darajat, SSos.



Alumni Jurusan Arsitektur FT UII Yogyakarta mengatakan, untuk suksesnya penghijauan diadakan gerakan pohon asuh. “Yaitu suatu gerakan pengawasan kinerja dalam melaksanakan Peraturan Perundang undangan di bidang konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan,” tandas Ony Anwar dengan menambahkan Pemkab Ngawi siap menanam bibit pohon jati, jabon, sengon, jambu, dan jenis lainnya. Usai bertemu Wakil Bupati Ngawi, rombongan yang didampingi Lurah Notoprajan dan Lurah Ngampilan berkunjung ke PT Candi Loka yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Juga menyempatkan melihat sumber mata air “Sumber Lanang”, air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel, makam pendiri Kebun Teh Jamus Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda, dan Jamus Borobudur Hill setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa.  Menurut Wabup Ngawi Ony Anwar, kebun teh Jamus merupakan unit perkebunan terbesar di Ngawi. “Agrowisata berwawasan lingkungan hidup ini sudah mulai terkonsep sejak tahun 1993,” kata Ony Anwar.



Kunjungan diakhiri dengan melihat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pembangkit ini mampu menyediakan kebutuhan listrik pabrik pengolahan teh maupun kebutuhan masyarakat sekitar 160 ribu KWH per hari. Sementara kebutuhan per hari hanya 90 KWH.