Olimpiade Demokrasi Jadikan Generasi Muda Cerdas Berpolitik
Umbulharjo-Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogya terus berkomitmen meningkatkan wawasan demokrasi kepada generasi muda.
Salah satu bentuk komitmen tersebut dengan menggelar Olimpiade Demokrasi bagi pelajar SMA/SMK sederajat.
Plt Kepala Bakesbangpol Kota Yogya, Budi Santoso menjelaskan dalam lomba tersebut para peserta melewati tiga babak.
"Babak pertama adalah babak penyisihan, dibabak ini dilakukan seleksi tulis yang menghasilkan 20 besar peserta dan telah dilaksanakan pada 8 September lalu," katanya di Ruang Bima Balaikota Yogya, Selasa (19/9/2023).
Babak kedua adalah babak knockout. Babak ini menggunakan format cerdas cermat dengan skema permainan 1 sekolah melawan 1 sekolah yang dipandu oleh panelis.
"Panelis akan meminta masing-masing sekolah yang sedang bertanding secara bergantian untuk memilih satu topik yang di dalamnya akan ada pertanyaan," tandasnya.
Dan terakhir adalah babak final. Pada babak ini 5 peserta yang berhasil lolos dari babak sebelumnya di tandingkan secera bersama.
"Babak ini menggunakan format cerdas cermat dengan skema permainan kelimanya langsung bertanding. Sehingga, ada 4 game yang akan dijalankan," bebernya.
Dalam olimpiade tersebut dimenangkan oleh siswa tim B dari SMAN 1 Yogyakarta. Atas prestasi tersebut para siswa berprestasi ini mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 5.000.000.
Untuk juara kedua dan ketiga diraih siswa dari MAN 1 Yogya dan SMAN 5 Yogya. Mereka mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 4.500.000 dan Rp 4.000.000.
Sementara juara harapan satu dan dua diraih siswa dari tim A SMAN 1 Yogya dan SMAN 6 Yogya dengan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 3.500.000 dan Rp Rp 3.000.000.
Hadiah para pemenang olimpiade ini diserahkan langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Pihaknya pun sangat menyambut baik lomba tersebut.
Menurutnya gelaran tersebut sangat bermanfaat untuk generasi muda salah satunya sebagai proses internalisasi cerdas berpolitik.
"Pendidikan politik dan pemahaman demokrasi perlu diberikan sejak dini sebagai pembinaan karakter jiwa nasionalisme yang bisa menjadi landasan pengetahuan tentang politik," katanya.
Dengan memberikan pemahaman demokrasi kepada generasi muda, lanjutnya, diharapkan mereka dapat hadir dan berpartisipasi aktif sebagai agen perubahan yang dapat mendukung pembangunan.
"Kiranya dapat bermanfaat untuk menjaring aspirasi aktif para siswa setingkat SMA/SMK dalam memberi sumbangsih ide, pemikiran dan inovasi bagi kemajuan bangsa," jelasnya. (Han)