Perusahaan Ikut Peduli Pencegahan Stunting di Kota Yogya

 

 

Gedongtengen - Pemerintah Kota Yogyakarta menerima bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) senilai Rp 100 juta dari PT Patra Jasa untuk 40 balita stunting dan 13 ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah Kemantren Gedongtengen. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur Hospitality & Multi Services PT Patra Jasa Ray Saputra Muda Daulay kepada Kepala Dinas Kesehatan Emma Rahmi Aryani pada acara Ceting Buhari; Bantuan Cegah Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan Ibu Hamil dan Balita di Hotel Patra Malioboro, Selasa (19/9).

 

Emma Rahmi Aryani menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada PT Patra Jasa atas bantuan yang diberikan kepada 40 balita stunting dan 13 ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah Kemantren Gedongtengen. Bantuan ini berupa pemberian makanan tambahan (PMT) selama 60 hari serta alat kesehatan antropometri kit yaitu rangkaian alat untuk mendeteksi stunting pada anak.

 

Penyerahan PMT kepada ibu hamil dan balita secara simbolis

 

“PT Patra Jasa memberikan bantuan khususnya stunting yang ada di Kemantren Gedongtengen. Harapannya dengan kerjasama atau juga TJSL ini membantu pemerintah karena tidak mungkin semuanya bisa diselesaikan oleh pemerintah, sehingga peranan dari swasta ini nanti bisa menularkan ke hotel-hotel yang lain yang ada di lingkungan Kemantren Gedongtengen ini,” ujarnya.

 

Emma menyebut angka kasus stunting di Kota Yogyakarta sebesar 12 persen. Angka ini sudah berada di bawah target nasional tahun 2024 yaitu 14 persen. Meski telah berada di bawah target nasional, Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus menurunkan angka kasus stunting di Kota Yogyakarta. 

 

“Di Kota Yogyakarta ini alhamdulillah progresnya baik karena ada tim percepatan penurunan stunting tingkat kota sampai kelurahan yang mengawal kasus-kasus stunting yang ada di Kota Yogya,” ungkapnya.

 

Ray Saputra Muda Daulay mengungkapkan pemberian TJSL untuk pencegahan stunting ibu hamil dan balita setelah dilakukan koordinasi dengan forum yang ada di wilayah sekitar Hotel Patra Malioboro. 

 

“Pusat keramaian di Kota Yogyakarta ini kan salah satunya itu ada di daerah Malioboro, akan sangat agak ironis kalau di pusat wisata ternyata stuntingnya tinggi sehingga kami berkomitmen juga untuk membantu Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini untuk mencegah hal tersebut,” ungkapnya. (Chi)