Bulan Imunisasi Anak Sekolah Dimulai, Pemkot Targetkan Capai 100 Persen

Umbulharjo - Pemkot Yogyakarta mulai laksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) hingga November mendatang kepada anak usia SD sederajat, untuk imunisasi lanjutan Campak dan Rubela (MR), Human Papiloma Virus (HPV), Diphteria Tetanus (DT) dan Tetanus diphteria (Td).

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, BIAS merupakan program nasional yang menyasar anak kelas 1 , 2, 5 dan 6 SD.

“Anak kelas 1 dan 2 akan mendapatkan imunisasi MR dan DT, anak kelas 5 dan 6 imunisasi Td, sedangkan anak perempuan kelas 5 dan 6 akan mendapatkan imunisasi HPV, ini merupakan imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakt campak, rubella, difteri, tetanus dan kanker serviks,” jelasnya pada Kamis (21/9).

Secara teknis petugas Puskesmas akan mendatangi sekolah-sekolah di Kota Yogya untuk pelaksanaan imunisasi, jelas Lana. Di mana sebelumnya telah dilakukan pendataan dan pemetaan sekolah dan jumlah siswa yang mendapat imunisasi berdasarkan jenisnya, sesuai lingkup tiap wilayah Kemantren.

“Sasarannya tidak hanya anak usia SD yang bersekolah di satuan pendidikan formal saja, tapi secara umum anak usia 6 dan 7 tahun, serta usia 11 dan 12 tahun, dengan catatan silakan para orang tua datang ke Puskesmas terdekat sesuai domisili, terkait jadwal pelaksanaan imunisasi di sekolah, dari tiap Puskesmas melakukan koordinasi dengan pihak sekolah,” katanya.

Ilustrasi : Pemberian Imunisasi Anak.

Lana menyampaikan, memberikan imunisasi anak secara lengkap merupakan bagian dari pemenuhan hak anak untuk hidup sehat dan mendapat layanan kesehatan yang layak. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada para orang tua, agar memberikan imunisasi lanjutan sesuai progam dan anjuran pemerintah.

“Pemberian imunisasi ini tujuannya untuk meningkatkan imunitas anak, mencegah penularan penyakit, kecacatan dan kematian anak akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Harapannya para orang tua memiliki kesadaran tersebut, aksesnya juga mudah dan tidak dipungut biaya,” ujarnya.

Kesadaran para orang tua untuk memberikan anak imunisasi secara lengkap dan rutin, imbuh Lana, tidak jarang terkendala karena kekhawatiran mereka terhadap adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang dialami anak. Padahal jenis dan dosis imunisasi wajib mulai dari bayi, balita dan usia anak sudah berdasarkan penelitian valid dan teruji keamanannya.

“Orang tua tidak perlu khawatir, selama anak sedang dalam kondisi sehat kemudian mendapat imunisasi tentu akan aman, tidak semua anak mengalami KIPI, ketika ada pun itu ringan dan tidak membahayakan, justru dengan imunisasi itu anak akan bertambah imunitasnya, dan terhindar dari bermacam penyakit,” tandasnya.

Pada imunisasi BIAS tahun 2023 dikatakan oleh Lana, Pemkot memiliki target untuk mencapai 100 persen, setelah di tahun sebelumnya angka rata-rata pada tiap jenis dosis berada di angka lebih dari 95 persen. (Jul)