HUT ke-36 RSUD Kota Yogya Ajak Masyarakat Rutin Cek Kesehatan Telinga
Umbulharjo - RSUD Kota Yogyakarta fasilitasi pemeriksaan dan pembersihan telinga bagi ASN di lingkup Pemkot Yogyakarta pada Jumat (22/9) di Grha Pandawa Balaikota.
Koordinator Bakti Sosial RSUD Kota Yogyakarta Ira Rachmasari mengatakan, jumlah ASN yang mengikuti skrining dan pembersihan telinga tersebut lebih banyak dari target yang ditetapkan yakni mencapai 176 orang.
“Target kami 100 orang, tapi ternyata antusiasme ASN sangat tinggi total ada 176 orang yang hadir, termasuk Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, ini menunjukkan para ASN di lingkup Pemkot Yogyakarta punya kesadaran yang tinggi untuk mengecek dan menjaga kesehatan telinganya," ujarnya.
Kegiatan tersebut dikatakan oleh Ira, merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-36 RSUD Kota Yogyakarta, dalam memberikan layanan bakti sosial berupa skrining kesehatan telinga dan pembersihan telinga, dan pada 27 September nanti juga ada sunatan massal.
"Melalui kegiatan ini kami harap dapat meningkatkan kesadaran para ASN di lingkup Pemkot Yogyakarta, juga masyarakat secara umum untuk lebih peduli dengan kesehatan telinga, cek kesehatan telinga tiga bulan sekali, tapi bila ada keluhan segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Dalam skrining kesehatan telinga dan pembersihan telinga, lanjut Ira, pasien yang datang akan dicek kebersihan dan kesehatan telinganya, kemudian oleh Dokter THT Anggoro Eka Raditya ditentukan tindakan berikutinya.
"Setelah diperiksa, nanti Dokter THT Anggoro Eka Raditya ada keputusan, apakah perlu ada tindakan pembersihan, atau rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut," tambahnya.
Salah satu peserta skrining kesehatan telinga, Adya Mahardika mengungkapkan kegiatan tersebut sangat positif karena dapat membangun kesadaran untuk lebih peduli pada kesehatan telinga.
"Ini bagus ya, soalnya kadang tanpa disadari telinga kita terpapar berbagai hal yang berpotensi mengganggu pendengaran. Adanya pemeriksaan telinga bisa jadi tindakan preventif, untuk mencegah gangguan pendengaran lebih lanjut yang bisa terjadi di masa depan," ungkapnya. (Jul)