WARGA RW 03 KELURAHAN KLITREN KERJA BAKTI BERSIHKAN SUNGAI BELIK
Warga masyarakat Rukun Warga 03 kelurahan Klitren kecamatan Gondokusuman menggelar kerja bakti membesihkan dan menalut pinggiran kali Belik. Dwi Wilopo ketua RW.03 menjelaskan setiap turun hujan deras wilayah RW. 01 dan RW. 03 selalu digenangi air akibat dari luapan air dari kali Belik. Hal ini menurut Wilopo karena permukaan sungai Belik lebih tinggi dari pemukiman warga sehingga air dari perumahan warga tidak bisa masuk ke sungai, namun berbalik arah menggenagi pemukiman warga. “ Daerah ini setiap turun hujan, air pasti naik. Karena permukaan sungai lebih tinggi dari muka air dari perumahan, maka air dari perumahan tidak bisa masuk ke sungai , sehingga timbul genangan. Setiap hujan seperti itu,” ujar Dwi Wilopo, saat ditemui di lokasi kerja bakti.
Wilopo juga menjelaskan ketika hujan deras pada beberapa saat lalu wilayah menderita paling parah adalah RW.01. Hampir 60 persen terendam air. Namun di wilayahnya hanya RT.08 dan 09 yang berada persis di pinggir sungai yang terendam air. Dijelaskan kondisi seperti ini sudah jadi setiap tahun dan tahun menurut Wilopo merupakan genangan yang terparah.
Wilopo juga menjelaskan untuk mengatasi dan mengurangi genangan air luapan kali Belik , untuk sementara di depan rumah warga diberi penutup (gejlik ) agar air air tidak dapat masuk ke dalam rumah warga. Wilopo mengatakan selama air di sungai Belik ini tidak dapat berjalan lancar maka air akan terus masuk ke pemukiman warga. Menurut pengamatan Wilopo penyebabnya adalah di sisi selatan yakni di jalan Kusbini ada sebuah jembatan yang lebih sempit dibanding dengan lebarnya sungai. “ Ini mengakibatkan air terhenti di situ dan naik ke pemukiman warga,”. Ujar Wilopo.
Wilopo menjelaskan pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke aparat pemerintahan,dan telah mendapatkan tanggapan positip dari pemerintah dengan berencana membuat embung di sekitar SD Langensari. “ Kemarin warga di sini senang ketika mendengar bahwa SD Langensari akan dijadikan embung lagi. Jadi, waktu ada air besar dari utara , itu bisa ditampung dulu di embung. Untuk mentralisir kondisi air di pemukiman,” Tambah Wilopo. Untuk pembuatan embung Wilopo menambahkan merupakan bantuan dari Pemerintah Propinsi DIY.
Wilopo menilai tindakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam merespon bencana banjir di wilayahnya sudah baik. “ Misalnya kalau ada bencana begitu, reaksi pemerintah sudah cepat dengan segera memberi bantuan kepada warga berupa logistik maupun bantuan lalinnya. Namun, dirinya berharap rencana untuk pembuatan embung segera direalisasikan agar permasalahan banjir dan air tergenang di wilayahnya dapat teratasi. Dijelaskan pula, untuk kerja bakti pembuatan talud sementara sepanjang 25 meter , warga masyarakat Klitren dibantu oleh salah satu Ormas, terutama pengadaan material seperti semen, batu, dan pasir. (@mix)