Sekati ing Mall Fasilitasi Sertifikasi Produk IKM
Danurejan-Untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-267 Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perindustrian Koperasi (Dinperinkop) UKM Kota Yogyakarta kembali menggelar Sekati Ing Mall #3. Acara yang dimulai pada tanggal 5 Oktober hingga 10 Oktober 2023 ini di gelar di Plaza Malioboro.
Kepala Disperinkop UKM Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto mengatakan kegiatan tersebut selain mempunyai nama Sekati yang berarti gamelan sebagai simbol acara Sekaten, juga dimaknai sebagai Selaksa Karya Sepenuh Hati.
"Maksudnya acara ini terdiri dari berbagai karya yang melibatkan hati pembuatnya dan memperhatikan hati penikmatnya," ungkapnya, Kamis (5/10/2023).
Tri Karyadi menuturkan perbedaan acara ini dengan tahun sebelumnya adalah pada pamerannya. Pameran ini dilaksanakan untuk mengimplementasikan peta jalan
Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang telah disusun oleh Tim P3DN Kota Yogyakarta.
"Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan daya saing produk industri kecil menengah (IKM) dan melakukan pendampingan kepada para pelaku IKM agar mendaftarkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap produknya," bebernya.
Pihaknya mengungkapkan dari 48 industri IKM yang mengikuti pameran baru sekitar 10% produk IKM yang sudah bersertifikat TKDN.
"Oleh karena itu selama pameran berlangsung akan dilakukan pendampingan untuk masuk ke akun SIINas Kemenperind sebagai syarat mereka mendaftarkan sertifikat TKDN terhadap produknya," ujarnya.
Selain pameran, acara ini juga diisi dengan berbagai macam kegiatan yang menarik seperti fashion show yang para ASN Pemkot Yogya yang mengangkat kain khas Kota Yogya.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo sangat mengapresiasi dan menyambut baik gelaran tersebut. Menurutnya dengan adanya Sekati Ing Mall sekaligus menandakan bahwa Kota Yogya merupakan kota yang berkembang dan modern namun tetap mempertahankan sisi tradisionalitas serta menjunjung tinggi nilai budaya.
"Sisi modern dilambangkan dengan keberadaan Mall, sedangkan sisi tradisonal dilambangkan dengan berbagai prosesi selama acara berlangsung seperti prosesi miyos gongso, tari-tarian pembuka, pemotongan, dan penyerahan tumpeng serta serta prosesi gunungan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, acara ini juga merupakan bukti konkret bagaimana berbagai stakeholder di Kota Yogya dapat bekerjasama untuk mendukung pertumbuhan bisnis lokal dan melestarikan warisan budaya.
"Tidak bisa dipungkiri, IKM adalah tulang punggung ekonomi di Kota Yogya, saya berpesan kepada para pelaku IKM untuk terus meningkatkan kreativitas dan kualitas produknya. Mari gunakan kesempatan ini sebagai sarana promosi, bisnis, dan motivasi untuk terus berkarya," tandas Singgih. (Han)