Seribu Tumpeng Rayakan HUT Ke-267 Kota Yogya
Danurejan - SMP Negeri 15 Yogyakarta menyelenggarakan kirab seribu tumpeng dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-267 Kota Yogyakarta, Jumat (6/10). Kegiatan ini sekaligus sebagai peringatan HUT Ke-48 SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Karnaval Budaya ini berlangsung sejak pagi pukul 08.15 WIB. Sebanyak seribu siswa mengikuti karnaval budaya dan membawa tumpeng dengan rute mulai dari SMP Negeri 15 Yogyakarta - Jalan Lempuyangan - Jalan Dr. Soetomo - Polsek Danurejan - Jalan Krasak Timur - Jalan Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro - Jalan Suryatmajan - Jalan Juminahan - Jalan Hayam Wuruk - rute terakhir di Pasar Lempuyangan dan kembali ke finis di SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Kemeriahan semakin terasa dengan adanya busana khas adat nusantara, baju daur ulang bahkan terlihat sejumlah siswa dan guru menggunakan karakter kostum buto.
Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta Siswanto mengatakan, dengan tema ‘Sekolah Humanis Edukatif Berdikari Amanah dan Tangguh (HEBAT) Melalui Pelestarian Budaya’ harapannya siswa-siswi memiliki jiwa adiluhung, berkarakter dan berbudaya.
Selain itu, kegiatan ini selaras dengan tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. Dimana proyek ini melibatkan unsur kebhinekaan.
“Kami menanamkan kepada siswa-siswi untuk selalu memiliki karakter adiluhung dan memahami nilai budaya. Dimana Kota Yogyakarta sendiri terkenal dengan pewaris budaya yang sangat dikagumi daerah lain,”jelasnya.
Tak hanya dimeriahkan dengan seribu tumpeng saja, karnaval budaya ini juga dimeriahkan dengan 100 bergodo dan tari kreasi dari siswa-siswi SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh siswa siswi SMP Negeri 15 Yogyakarta yang ikut memeriahkan HUT Ke-267 Yogyakarta.
Aman mengungkapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi kemeriahan HUT Ke-267 Yogyakarta saja, tetapi menjadi bagian pembinaan karakter siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta.
“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari pembinaan karakter siswa agar selalu menanamkan nilai-nilai budaya, keberagaman dan toleransi terhadap sesama. Sehingga ke depannya menjadikan anak banga yang berdikari dan mencintai budaya,"ujarnya. (Hes)