Wujudkan Pertanian Perkotaan Berbasis Agribisnis di Kota Yogya

YOGYA – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Perindagkoptan) Kota Yogyakarta mengadakan Temu Wicara Bidang Pertanian, Kamis (8/3) di ruang pertemuan Kebun Plasma Nutfah Pisang, dibuka Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta, Ir Benny Nurhantoro. Kegiatan ini diikuti para petani pengolah, pemasar produk pertanian, penyuluh pertanian serta pelaku agribisnis. Dalam sambutannya Benny Nurhantoro menyampaikan beberapa poin penting diantaranya isu strategis pembangunan pertanian serta permasalahan yang dihadapi para petani di Kota Yogya. Ke depan, Kota Yogya bertekad untuk mewujudkan pertanian perkotaan berbasis agribisnis yang mandiri, berdaya saing tinggi serta ketahanan pangan yang berkualitas.   Namun untuk mewujudkan semua itu, para petani di Kota Yogya masih menghadapi permasalahan berupa pemberdayaan masyarakat pertanian yang belum maksimal serta tantangan untuk mengembangkan sarana dan prasarana dalam sistem pemasaran yang berbasis pertanian. Untuk itu, Dinas Perindagkoptan Kota Yogya tahun 2012 ini akan melaksanakan sejumlah program untuk mengatasi permasalah tersebut. “Kita akan mengembangkan pembangunan pertanian dengan pola perkotaan. Bedanya pola pertanian perkotaan dan pedesaan, kalau pedesaan mengutamakan produksi dan keluasan lahan sedangkan pola perkotaan para petani yang akan menjadi pelaku utama agribisnis. Para petani akan mengolah dan memasarkan produk pertanian untuk mendapatkan keuntungan,” katanya. Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh petani agribisnis Kota Yogya adalah mengembangkan gudeg kaleng produksi Klomtan Kusuma Wicitra Giwangan untuk ekspor ke Belanda. Klomtan ini sudah memproduksi gudeg kaleng sejak tahun 2007 namun karena kesulitan permodalan produksi sempar terhenti. Tahun ini, produksi gudeg kaleng akan ditingkatkan kembali dengan tujuan ekspor ke luar negeri. Benny menambahkan tahun ini pihaknya juga siap untuk mewujudkan surplus benih padi unggulan dengan penangkaran benih di lahan seluas 12,5 hektar. Nantinya, benih padi berkualitas ini untuk mencukupi kebutuhan benih padi para petani di Kota Yogya sisanya untuk dipasarkan ke luar daerah.   “Tahun ini kita juga akan merintis green city dengan penanaman florikultur berupa bunga dan tanaman hias di lahan seluas 5.000 meter persegi. Untuk lokasi mana saja yang akan ditanami sedang dibahas oleh Forum Gapotan tingkat Kota Yogya,” kata Benny. (Abi/Toy)