Tingkatkan Kapasitas TPS 3R Nitikan, Pemkot Tambah Bangunan Pengolahan Sampah
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya meningkatkan pengolahan sampah secara mandiri. Salah satunya dengan melakukan rehabilitasi dan peningkatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Nitikan. Rehabilitasi itu salah satunya dengan menambah bangunan pengolahan sampah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di TPS 3R Nitikan.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Mareta Hexa Sevana mengatakan rehabilitasi yang sudah berjalan adalah membangun hanggar baru dan beberapa toilet. Hanggar itu dibangun di lahan yang sebelumnya difungsikan untuk parkir armada truk sampah. Tepatnya di bagian selatan area TPS 3R Nitikan. Rehabilitasi itu menggunakan APBD 2023 Kota Yogyakarta.
“Rehabnya itu menambah bangunan untuk penempatan mesin pengolahan (sampah). Jadi kapasitasnya akan ditambahkan. Ini lebih ke fisik bangunan hanggar,” kata Mareta pada Jumat (13/10/2023).
Dia menyatakan pengerjaan fisik pembangunan sudah selesai dan kini tahap penyiapan berkas administrasi untuk penyelesaian. Berdasarkan pantauan di TPS 3R Nitikan pada Jumat (13/10/2023) bangunan hanggar sudah jadi. Hanggar yang dibangun tersebut tanpa dinding. Bangunan hanggar itu belum difungsikan karena menunggu pengadaan beberapa mesin pengolah sampah menggunakan APBD Perubahan 2023 Kota Yogyakarta.
“Kalau di (APBD) perubahan kita menambah beberapa mesin. Hanggar yang sudah terbangun akan dipasangi mesin-mesin untuk pengolahan sampah,” ujarnya.
Mareta menyebut dalam APBD Perubahan 2023 rencananya akan menambah 2 mesin pengolah sampah. Ada mesin gibrik versi baru untuk memilah sampah dan mesin extruder untuk mengolah sampah residu plastik. Termasuk akan ada rehabilitasi kecil berupa penataan sekat-sekat untuk mempermudah manuver lalu lintas pengolahan sampah di TPS 3R Nitikan.
“Jadi kita upayakan ada output produk hasil jadi, bukan cuma memilah. Ada mesin extruder untuk mengolah sampah residu plastik yang tidak punya nilai ekonomi. Caranya sampah residu plastik dilelehkan dan dicetak bisa jadi paving dan bijih plastik,” jelas Reta.
Dia menjelaskan selama ini TPS 3R mengoperasikan 2 mesin untuk mengolah sampah yakni mesin gibrik untuk memilah sampah. TPS 3R mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik yaitu residu plastik. Sampah plastik dari bin atau tempat sampah khusus plastik di depo-depo sampah di Kota Yogyakarta dikumpulkan di TPS 3R. Sampah residu plastik itu lalu ditekan dengan mesin pres dan didistribusikan ke 5 mitra industri daur ulang plastik yang bekerja sama dengan DLH Kota Yogyakarta.
“Selama ini kita maksimal kapasitas TPS 3R sampai sepuluh ton per hari. Kalau sudah terbangun (hanggar) dan terpasang mesinnya bisa sampai dua puluh hingga tiga puluh ton per hari. Karena (pengadaan mesin) di perubahan, maka operasional baru di awal tahun 2024,” terangnya.
Selain itu pada APBD Perubahan 2023, Reta menuturkan ada rencana memperbesar rumah maggot di TPS 3R. Selama ini ukuran kandang maggot masih kecil karena sebatas untuk edukasi ke masyarakat dan menjaga siklus hidup maggot. Menurutnya TPS 3R Nitikan sekarang hampir setiap hari menerima kunjungan untuk edukasi pengolahan sampah. Oleh sebab itu ada penambahan fasilitas toilet.
Sebelumnya Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan mengupayakan penguatan pada TPS 3R Nitikan dan Karangmiri. Penguatan itu dengan menambah mesin maupun sumber daya manusia agar kapasitas pengolahan bisa meningkat. Penguatan itu diharapkan bisa menambah kapasitas TPS 3R Nitikan dari 10 ton/hari menjadi 20 ton/hari dan TPS Karangmiri menjadi 10 ton/hari.
“Kita masih mengupayakan untuk sampai di akhir tahun ini penguatan TPS 3R di Nitikan dan Karangmiri. Peningkatan kapasitas baik itu penambahan mesin maupun SDM. Terutama mesin supaya bisa meningkatkan kapasitas,” ucap Singgih.(Tri)