Waspada Leptospirosis Tingkatkan Kebersihan Lingkungan
UMBULHARJO - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans.
Masyarakat pun diminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tertular penyakit Leptospirosis. Dimana penderitanya terkena melalui air seni hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing serta hewan ternak lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani pada Jumpa Pers di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Selasa (24/10).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sampai dengan bulan Oktober Tahun 2023 ditemukan 22 kasus Leptospirosis. Sementara di tahun 2022 kasus Leptospirosis sebanyak 16 kasus dan 2 kasus meninggal dunia.
Penderitanya rata-rata terkena akibat kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Memang kasus Leptospirosis tidak banyak. Tahun 2023 ditemukan tujuh kasus penderita Leptospirosis. Rata-rata pemilik rumah yang menderita Leptospirosis ini, dekat dengan sawah, banyak beraktivitas mengolah sampah ataupun jarang memperhatikan kebersihan genangan air,”jelas Emma.
Tak hanya itu, Emma mengatakan, penyakit Leptospirosis ini juga bisa masuk melalui anggota tubuh yang mengalami luka atau lecet yang bersumber dari genangan air.
“Kami harap, masyarakat terus menjaga pola hidup bersih. Salah satunya dengan rajin membuang sampah yang ada di rumah. Selain itu, rajin menguras genangan air di kamar mandi agar tidak ada infeksi bakteri Leptospira,”ujarnya.
Untuk itu, jika warga Kota Yogyakarta mengalami gejala penyakit Leptospirosis seperti sakit kepala, suhu tubuh tinggi, nyeri otot, badan menjadi lemas, serta mata memerah untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
Selain itu, Leptospirosis juga bisa dihindari dengan rajin mencuci tangan, terutama setelah memegang hewan dan melakukan banyak aktivitas.
Ia berharap, masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan pola hidup sehat.
Tambahnya, jika terjadi kegawatdaruratan, warga Kota Yogyakarta ataupun wisatawan bisa segera menghubungi Public Safety Center (PSC) di 119. Selama 24 jam dapat diakses dan tercover oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) selama lokasi kejadian di Kota Yogyakarta.
“Jika terjadi kegawatdaruratan bisa menghubungi PSC di 119. Semua akan tercover Jamkesda. Upaya ini kita lakukan bukan hanya melindungi warga Kota Yogyakarta saja tetapi juga melindungi wisatawan yang ada di Kota Yogyakarta saat terjadi kecelakaan maupun kegawatdaruratan lainnya,”ungkapnya. (Hes)