Pemkot Libatkan Semua Pihak Cegah Buang Sampah di Sungai
UMBULHARJO - Tak henti-hentinya Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Dimana saat ini masih ada sampah yang dibuang oleh warga ke sungai/kali terutama di Sungai Code.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, DLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko mengatakan, Sungai Code menjadi satu dari tiga sungai di Kota Yogyakarta dengan kondisi sampah terparah. Tiga sungai lainnya yakni Sungai Code, Winongo, dan Gajah Wong serta sungai kecil yakni Sungai Manunggal.
Pihaknya mengatakan, hal ini menjadi keprihatinan pemerintah. Sebab, masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Untuk itu, DLH Kota Yogyakarta akan melakukan tindakan atau upaya untuk mengurangi sampah yang ada di sungai dengan melakukan edukasi dan sosialisasi.
Tidak hanya edukasi dan sosialisasi saja yang saat ini digencarkan oleh DLH Kota Yogyakarta, tetapi aksi nyata yang diwujudkan dalam bentuk gelaran bersih-bersih sungai.
Menurutnya, gelaran bersih-bersih sungai ini mengajak masyarakat untuk lebih menerapkan perilaku membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak ada lagi sampah yang terbuang di sembarang tempat.
"Efek dari banyaknya sampah yang terkumpul di sungai ini menjadikan parameter kualitas air menurun. Bahkan kualitas air sungai di Kota Yogyakarta terbilang sangat buruk dengan adanya tingkat bakteri E-Coli,"ujarnya.
Selain itu, gelaran bersih-bersih sungai ini juga menggandeng petugas sungai atau ‘ulu ulu’ untuk rutin membersihkan sampah di sungai.
Bahkan, Very mengatakan, sempat beberapa waktu lalu melakukan bersih-bersih Sungai Code di Jembatan Surokarsan dan ditemukan sampah organik sebanyak 1 ton, 40 kg sampah anorganik serta sampah residu sebanyak 2,7 ton.
"Banyaknya sampah ini memang menjadi perhatian. Terlebih pada indeks kualitas air dari tahun ke tahun semakin menurun, sampah salah satu penyebabnya,"ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap, tidak hanya dari pihak pemerintah saja yang turun tangan menangani sampah, tetapi juga dari masyarakat seluruh Kota Yogyakarta agar tertib dan peduli untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Kita ke depan akan memasang jaring di sungai. Selain itu, secara swadaya masyarakat juga sudah memasangkan CCTV untuk mencegah warga lain membuang sampah di sungai. Saya berharap, masyarakat lebih peduli lagi untuk tidak membuang sampah di sungai,"ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga RT 54 RW 17 Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta Adit mengungkapkan, pemandangan tak sedap seperti tumpukan sampah dan bau menyengat akibat sampah ini mengganggu masyarakat sekitar.
Keluhan ini bukan perkataan semata namun, rumah yang bersebelahan dengan Sungai Code ini mengakibatkan sehari-hari harus menghirup bau yang tak sedap.
"Sekitar dua minggu sudah ada tumpukan sampah. Padahal sempat dibersihkan dari pihak DLH Kota Yogyakarta. Tetapi beberapa hari kemudian sampah datang kembali dari utara,"ujarnya saat di wawancarai, Rabu (25/10)
Ia berharap, gerakan kelola sampah dari rumah benar-benar diterapkan oleh masyarakat Kota Yogyakarta. Sehingga sungai-sungai di Kota Yogyakarta bersih dari sampah dan bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. (Hes)