Hidup Bersih dan Sehat Dukung Intervensi Penurunan Stunting
Danurejan - Angka penurunan stunting di Kota Yogyakarta terus diupayakan untuk ditekan, utamanya pada intervensi spesifik terkait pemantauan dan pemberian gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Hal itu dikatakan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, setelah terima rapor kinerja triwulan III tahun anggaran 2023 dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan III dengan tema Strategi dan Kolaborasi Lintas Sektor Dari DIY Mendukung Indonesia Bebas Stunting, pada Kamis (26/10) di Gedung Pracimosono Komplek Kepatihan.
Pihaknya menyampaikan selain anak usia di bawah dua tahun atau baduta, intervensi dalam pemantauan dan pemberian gizi sebagai upaya pencegahan stunting juga menyasar calon pengantin dan ibu hamil yang status gizinya juga dipantau.
“Tentu penurunan stunting ini terus diupayakan supaya tepat sasaran ya, utamanya anak usia dua tahun ke bawah itu yang paling efektif, karena yang menjadi tolak ukur terjadinya stunting, selain itu remaja putri, calon pengantin dan ibu hami juga didampingi supaya gizinya tercukupi,” terangnya.
Puskesmas dan posyandu, ujar Singgih, punya peran penting untuk bagaimana bisa memantau juga mendeteksi ketika ada indikasi terjadinya stunting, tentu dengan berkolaborasi bersama semua Perangkat Daerah dan pihak terkait.
“Beberapa waktu lalu kami juga sudah memberikan alat pengukuran berat dan tinggi badan yang lebih bagus di posyandu-posyandu Kota Yogya, sehingga bisa dipantau perkembangan anak sejak usia 0 sampai 2 tahun, dengan harapan akan membantu ketepatan pengukuran supaya data yang masuk juga valid,” ujarnya.
Singgih juga menyampaikan, selain intervensi spesifik upaya penurunan stunting juga dilakukan intervensi sensitif terutama pada peningkatan penyediaan air bersih dan jamban yang layak, untuk meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Sementara itu tercatat pada rapor kinerja triwulan III tahun anggaran 2023, terdapat deviasi sebesar 3,17 persen pada target realisasi fisik. Singgih menjelaskan hal tersebut dikarenakan masih ada beberapa pembangunan yang masih berlangsung di antaranya Entrance dan Panggung Terbuka Taman Budaya Embung Giwangan serta revitalisasi Pasar Sentul.
Di sisi lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan, rapat koordinasi dengan tema Strategi dan Kolaborasi Lintas Sektor dari DIY Mendukung Indonesia Bebas Stunting, diharapkan dapat semakin memperkuat optimisme Kota dan Kabupaten bersama semua komponen dalam percepatan penurunan stunting sesuai perannya masing-masing.
“Saya memiliki optimisme bahwa strategi dan inovasi yang dilakukan Kota dan Kabupaten di DIY dapat berkontribusi pada percepatan penurunan stunting, yang juga bisa ikut berperan dalam pencapaian target nasional sebesar 14 persen,” katanya. (Jul)