Redkar Competition Asah Kemampuan Padamkan Kebakaran dan Penyelamatan

 


 

Umbulharjo - Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) dari 14 kemantren di wilayah Kota Yogyakarta mengikuti Redkar Competition Skill 2023 di Halaman Balai Kota Yogyakarta, Sabtu (28/10). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta bertujuan untuk melatih dan membina Redkar.

 

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para redkar yang bersedia mendedikasikan diri dan Damkarmat Kota Yogyakarta yang telah menyelenggarakan kompetisi ini.

 

"Tentu hal ini menjadi hal yang luar biasa sebagai penguatan ekosistem yang bisa meningkatkan kapasitas dan keterampilan para redkar," ujarnya.

 

Peserta kompetisi memadamkan dengan unit mobil pemadam kebakaran

 

Suasana menegangkan begitu terasa saat peluit mulai dibunyikan. Para peserta berlari dengan penuh semangat di bawah matahari yang begitu terik mencoba memadamkan api secepat mungkin.

 

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki kewajiban untuk melatih dan membina Redkar. Untuk mengevaluasi sejauh mana kemampuan skill yang telah diberikan maka diadakan kegiatan Skill Kompetisi Redkar di Kota Yogyakarta.

 

“Dengan demikian jaminan terkendalinya kebakaran menjadi sesuatu yang dapat lebih dipastikan mudah-mudahan ini menjadi sesuatu yang baik dan semoga dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta,” tutur Aman.

 

Finalis kejuaraan Redkar Competition Skill 2023 antar kemantren Se-Kota Yogyakarta

 

Pada kompetisi ini sebagai juara 1 dari Kemantren Gondokusuman, kemudian juara 2 dari Kemantren Pakualaman, Juara 3 Kemantren Mantrijeron serta Juara Harapan 1 dan 2 dari Kemantren Mergangsan dan Wirobrajan. Untuk setiap juara menerima piala dan menerima uang senilai Rp 5 juta untuk juara 1, Rp 4.500.000 untuk juara 2, Rp 4 juta untuk juara 3 serta Rp 3.500.000 dan Rp 3 juta untuk harapan 1 dan harapan 2.

Penilaian kompetisi redkar ini dinilai dari aspek ketepatan teknik yang digunakan pada saat memadamkan api secara tradisional, menggunakan apar dan menggunakan unit mobil pemadam kebakaran. Selain itu, kecepatan dari setiap regu juga masuk dalam penilaian.

 

Pemadaman api tradisional menggunakan kain basah

 

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya redkar dan upaya untuk meningkatkan keterampilan dan  media pelatihan redkar. Selain itu juga menjadi ajang silaturahmi antara Redkar Se-Kota Yogyakarta, OPD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta,” ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Taokhid. (Chi)