Pemkot Komitmen Jaga dan Lestarikan Sumbu Filosofi Yogya

Danurejan - Pemerintah Kota Yogyakarta menandatangani komitmen kerja sama pelestarian kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta dengan Pemda DIY pada Sabtu (28/10) di Jalan Malioboro dalam acara Pahargyan Yogyakarta Warisan Budaya Dunia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Sumbu Filosofi Yogyakarta yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai World Heritage, merupakan satu kebahagiaan tersendiri utamanya bagi Kota Yogyakarta. 

"Ini menjadi satu hal membanggakan dan juga sebagai tantangan karena 95 persen kawasan dari Sumbu Filosofi itu masuk di wilayah Kota Yogyakarta, nah bagaimana kita akan terus bisa mempertahankan dengan cara-cara yang telah direkomendasikan oleh UNESCO, mulai dari sisi pelestariannya, pengembangannya juga pemanfaatannya di berbagai macam sektor," ujarnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menandatangani komitmen kerja sama pelestarian kawasan Sumbu Filosofi. 

Pihaknya menyampaikan Pemkot akan terus meningkatkan konsistensi dalam pelestarian kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, utamanya perihal menjaga keaslian dari penanda-penanda sumbu filosofi itu sendiri, yang letaknya mulai dari Panggung Krapyak, Keraton, sampai Tugu Pal Putih.

"Pemkot Yogyakarta dan Pemkab Bantul yang wilayahnya masuk kawasan Sumbu Filosofi akan berkolaborasi dengan Pemda DIY, untuk bersama-sama melakukan upaya pelestarian mahakarya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia," terangnya. 

Singgih menambahkan, dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui sektor pariwisata sejarah dan budaya. 

"Tentu ini menjadi semangat kita bersama dalam menjaga dan melestarikan Sumbu Filosofi Yogyakarta, untuk kepentingan budaya, sejarah yang berujung pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo. 

Di sisi lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan, kegiatan Pahargyan merupakan bentuk doa bersama sebagai syukuran atas penetapan Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

"Kami semakin bersemangat dan optimis untuk terus melakukan penguatan pelestarian dan pengelolaan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, supaya nilai-nilai universalnya dapat lebih kuat terintegrasi, agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya," katanya. (Jul)