Jetis Fest Unjuk Potensi Seni Budaya dan UMKM Kemantren Jetis

JETIS-Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi masyarakat di kemantren yang ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-267 Kota Yogyakarta dengan menggelar berbagai acara seni budaya. Seperti Kemantren Jetis  bersama masyarakat dan berkolaborasi dengan Universitas Janabadra Yogyakarta mengadakan Jetis Fest 2023. Kegiatan Jetis Fest itu juga menjadi ajang unjuk potensi seni budaya serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Apresiasi kepada Kemantren Jetis yang  sudah menggerakan ini (Jetis Fest) dan terbukti masyarakatnya luar biasa antusias untuk menyaksikan.
Tentunya ini adalah untuk mengapresiasi kegiatan seni budaya di Kemantren Jetis," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat Jetis Fest 2023 di sebagian ruas Jalan Tentara Rakyat Mataram, Sabtu(29/10/2023) malam.

​​​​Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat memberikan sambutan pada kegiatan Jetis Fest 2023.

Menurutnya kegiatan Jetis Fest yang menampilkan pentas seni budaya dan Jetis Expo UMKM sejalan dengan tema atau semangat HUT ke-267 Kota Yogyakarta yakni Tatag, Teteg, Tutug. Tatag harus kuat menghadapi segala macam tantangan, teteg harus punya pendirian yang kuat untuk memegang teguh prinsip dasar dan budaya serta tutug berati harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
"Saya ucapan selamat kepada Kemantren Jetis sudah menyelenggarakan acara yang luar biasa ini. Kita terus memberikan motivasi, semangat untuk terus maju melestarikan budaya dan kita akan menjadi kota yang maju dan berbudaya," paparnya.

Singgih saat meninjau pameran UMKm Jetis Expo rangkaian Jetis Fest.

Jetis Fest 2023 menampilkan tiga acara utama yakni pentas seni budaya masyarakat Kemantren Jetis, pameran produk UMKM Jetis Expo antara lain kuliner, kerajinan dan fesyen serta panggung pagelaran wayang Dies Natalis ke-65 Universitas Janabadra. Singgih juga mengapresiasi kepada yayasan dan Universitas Janabadra yang mewujudkan pagelaran wayang kulit dalam puncak dies natalis. Kegiatan itu juga termasuk upaya melestarikan wayang.
"Wayang kulit tidak hanya jadi tontonan tapi juga tuntunan dan  tatanan," ujar Singgih.

Singgih menyerahkan salah satu tokoh wayang kepada dalang menandai pagelaran wayang dimulai.

Sementara itu Mantri Pamong Praja Kemantren Jetis Rini Rahmawati mengatakan Jetis Fest adalah kolaborasi dan sinergi luar biasa dari semua pihak di Kemantren Jetis. Hal tersebut menunjukan gandeng gendong benar-benar nyata dan bisa memajukan serta membanggakan Jetis.
"Antusias warga luar biasa. Semoga budaya di Kota Yogyakarta semakin ngrembaka (berkembang). Tentunya siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya-budaya kita, budaya Jawa. Harapan kita ke depan semakin bersinergi dan  berkolaborasi untuk Yogya semakin istimewa," terang Rini.

Mantri Pamong Praja Jetis Rini(empat dari kanan) bersama lurah, pengurus dan panitia Jetis Fest berfoto bersama dengan Singgih.

Sedangkan Ketua Yayasan Universitas Janabadra, Suryadiman menyampaikan pagelaran wayang menjadi puncak acara lustrum XIII atau Dies Natalis ke-65  Universitas Janabadra. Pagelaran wayang kulit menampilkan lakon Dewa Ruci yang dimainkan oleh dalang Ki Geter Pramuji Widodo.
"Sudah cukup tua (Universitas Janabadra) kalau untuk ukuran kita. Namun kita harapkan Universitas Janabadra tetap jalan terus melayani mahasiswa. Ini juga untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan HUT Kota Yogyakarta yang ke-267," ucap Suryadiman.(Tri)

Dalang memainkan gunungan menandai awal pagelaran wayang.