Pemkot Yogya Dorong Modernisasi Koperasi untuk Menarik Generasi Milenial
GONDOMANAN-Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong modernisasi koperasi untuk menarik generasi milenial. Terutama agar generasi milenial bisa menjadi anggota koperasi. Salah satunya melalui Pameran Smaradahana pada 4-5 November 2023 di kompleks Taman Pintar Yogyakarta. Pameran itu menampilkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan jasa dari koperasi-koperasi di Kota Yogyakarta.
Menurut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, selama ini koperasi biasanya diikuti oleh orang-orang senior atau orangtua. Menjadi tantangan bagi semua agar koperasi bisa masuk ke generasi milenial. Mengingat manfaat koperasi besar serta tujuan koperasi sangat bagus yaitu dari, oleh dan untuk mensejahterakan anggota. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta mengadakan kegiatan Pameran Smaradahana #2.
“Ini adalah satu promosi dari Pemkot Yogyakarta untuk mengenalkan kepada para milenial untuk bisa bergabung dengan koperasi,” kata Singgih saat pembukaan Pameran Smaradahana, di Taman Pintar, Sabtu (4/11/2023).
Singgih menjelaskan ada 3 kata kunci yang harus dilakukan agar koperasi dinamis dan bisa menarik generasi milenial. Kunci pertama koperasi harus beradaptasi misalnya dari segi strategis dan promosi. Kedua adalah koperasi harus melakukan inovasi misalnya produk tidak hanya simpan pinjam tapi sektor usaha lain dan melakukan digitalisasi dalam pengelolaan koperasi. Kunci ketiga adalah kolaborasi sehingga koperasi harus berkolaborasi maupun bermitra.
“Supaya koperasi diminati anak-anak milenial, koperasI harus keren artinya harus menarik. Mungkin dari pengemasannya, aktivitas, dan lainnya. Kegiatan ini adalah bagaimana menghadirkan koperasi yang menarik dengan cara beradaptasi dan penyampaian ke yang menarik. Mari kita dorong bersama karena koperasi ini tujuannya sangat bagus dan bermanfaat bagi semua,” terangnya.
Pameran Smaradhana tahun kedua itu mengambil tema Koperasi Abad 21 : Milenial Hebat, Berkoperasi Modern. Pameran diikuti 30 peserta dari pelaku koperasi dan UMKM yang menjadi anggota koperasi. Produk yang dipamerkan misalnya kuliner seperti minuman buah, camilan ringan dan fesyen seperti aneka rajut. Selain pameran ada kegiatan lomba dan edukasi terkait koperasi antara lain lomba Tik Tok dan karaoke.
“Smaradahana artinya bagaimana kita menjadi cinta sesuatu. Smaradahana ini semarak cinta kepada koperasi bagaimana koperasi bisa dicintai di kalangan anak milenial. Tujuan kegiatan ini juga sesuai instruksi presiden bahwa semua diminta untuk menggunakan produk dalam negeri,” tambah Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo.
Dia menyebut di Kota Yogyakarta terdata ada sekitar 350 koperasi. Sebagian didominasi koperasi berbasis karyawan dan sisanya koperasi berbasis wilayah. Sebagian besar koperasi terseba bergerak pada koperasi simpan pinjam. Untuk itu Pemkot Yogyakarta mendorong koperasi pada sektor riil dan ada produk selain simpan pinjam.
Salah satu peserta pameran dari SMK Koperasi Yogyakarta menyambut baik pameran itu. Humas SMK Koperasi Yogyakarta, Suyati menyampaikan di SMK Koperasi Yogyakarta ada koperasi Tunas Pelita yang melibatkan siswa agar lebih memahami koperasi. Produk koperasi itu selain simpan pinjam, ada bisnis retail dan usaha siswa. SMK Koperasi Yogyakarta berupaya melakukan modernisasi pengelolaan koperasi seperti digitalisasi dalam pembayaran dan promosi koperasi. “Bagus sekali terutama untuk kalangan muda. Di sini kita berperan dengan siswa supaya lebih memahami koperasi dan belajar koperasi sejak dini. Apalagi dengan kegiatan seperti ini bagus sekali,” tandas Suyati.(Tri)