Aksi Donor Darah Semarakkan Peringatan Hari Kesehatan Nasional

 


 

Umbulharjo - Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengajak seluruh masyarakat dan pegawai di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta mengikuti kegiatan donor darah di Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada hari Kamis (9/11). Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 59.

 

“Siapa saja bisa kontribusi, silahkan beristirahat untuk disiapkan baik mental maupun tubuhnya. Donor darah yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta merupakan sebagai bentuk peduli sesama karena ini juga akan bisa menyelamatkan seseorang,” ajak Singgih pada Jumpa Pers di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (8/11).

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengungkapkan kegiatan donor darah ini bekerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta dengan target sebanyak 300 pendonor.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani

 

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kota Yogyakarta termasuk karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta agar dapat menyumbangkan darahnya secara sukarela termasuk anggota Kepolisian, TNI, instansi pemerintah lainnya Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri,” ungkap Emma.

 

Kegiatan donor darah akan dilaksanakan di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta pada hari Kamis (9/11). Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini diharapkan dalam kondisi sehat, bebas obat selama satu minggu terakhir dan tidak sedang menstruasi bagi perempuan.

 

Selain kegiatan donor darah, Emma menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah melakukan implementasi pengelolaan posyandu dalam konsep Integrasi Layanan Primer (ILP). IPL merupakan upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.

 

“Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta secara bertahap berupaya untuk menerapkan konsep ILP, sementara ini akan diimplementasikan di Puskesmas Pembantu Tompeyan dan Giwangan serta menunjuk satu posyandu juga sebagai sampling dan keadaan ini masih uji coba,” ungkapnya.

 

Konsep ini sebagai bentuk transformasi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan upaya mengubah sistem kesehatan yang sudah ada dapat lebih efektif dan efisien. “Nantinya posyandu akan diintegrasikan menjadi satu yang mencakup semua siklus hidup yaitu balita, remaja, usia produktif dan lansia,” tambahnya. (Chi)