Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Tingkatkan Derajat Kesehatan Mulai dari Posyandu

Mergangsan - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus melakukan upaya untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta, terutama di bidang Kesehatan. 

Salah satunya yang dilakukan hari ini di RS Pratama, Minggu (12/11), Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani serta pihak terkait melaunching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

Dimana pada program ILP ini sudah diterapkan di dua pilot project yakni di Posyandu Temulawak 2 dengan Puskesmas Pembantu Tompeyan, dan Posyandu Kunir Putih 13 dengan Puskesmas Pembantu Giwangan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023.

Emma mengatakan, ILP merupakan bagian dari transformasi pelayanan primer yang berfokus pada tiga hal, yaitu yang pertama adalah siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan.

Kegiatan Talkshow HKN 2023 bersama Jogja TV di RS Pratama, Minggu (12/11).

Kedua perluasan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan RW, serta yang ketiga adalah memperkuat pemantauan wilayah setempat dan penguatan screening masyarakat melalui posyandu.

"Kami sudah melakukan supervisi posyandu percontohan dengan serangkaian pelatihan dan workshop bagi kader posyandu percontohan. Sehingga launching ILP ini merupakan langkah awal kami untuk mensejahterakan masyarakat Kota Yogyakarta,"jelas Emma saat Talkshow HKN 2023 bersama Jogja TV di RS Pratama.

Emma menambahkan, upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan kepada kader posyandu percontohan ini sudah melatih 25 keterampilan dasar kader di posbindu di Kota Yogyakarta. "Sehingga harapannya, secara bertahap, penerapan ILP ke depan semakin optimal, agar transformasi sistem kesehatan ini dapat berjalan dengan maksimal,"jelasnya.

Pihaknya menambahkan, dalam penerapan ILP ini akan diberikan sesuai dengan siklus hidup, yakni mulai dari ibu, bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia. 

"Kami akan berikan paket layanan sesuai dengan siklus hidup tersebut yang juga bisa dimanfaatkan di posyandu yang ada di Kota Yogyakarta,"ungkapnya. 

Tak hanya itu, pada transformasi pelayanan di posyandu saat ini berfokus pada lima pemeriksaan yang menunjang ILP, mulai dari pendaftaran, pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan. 

"Selain itu, kami juga akan melakukan kunjungan ke rumah warga, kelas ibu hamil, dan kelas ibu balita pada posyandu untuk lebih mengetahui sejauh mana efektifitas ILP di wilayah,"katanya.

​​Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengungkapkan, puskesmas dan posyandu memiliki peran penting dalam integrasi pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan terpadu melalui berbagai layanan preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.

Oleh karenanya, ILP ini harapannya menjadikan masyarakat sebagai subyek untuk transformasi kesehatan untuk Indonesia maju.

Pihaknya juga mengungkapkan, perlu adanya kolaborasi dan interaksi maksimal agar dapat mencapai tujuan bersama. 

Sehingga ILP yang sudah dibentuk ini dapat berjalan dengan optimal.  "Terimakasih dan saya memberikan apresiasi kepada Dinas Kota Yogyakarta yang telah bekerja keras dan terus berinovasi. Semoga melalui ILP ini semua OPD/unit kerja dapat terus berkolaborasi dan menjadikan Kota Yogyakarta sukses dalam pelayanan primernya sehingga dapat mendukung Indonesia Maju,"ungkapnya. (Hes)