Buku Pintar 'Gema Tiker' Panduan Hadapi Kekerasan Perempuan dan Anak

Gondomanan - Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang jatuh pada tanggal 25 November 2023, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) DIY Erlina Hidayati, dan Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat melaunching buku pintar 'Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker)'  dalam acara Expo Gerakan Keluarga Istimewa, di Taman Pintar Yogyakarta, Minggu (19/11).

Kegiatan ini sebagai upaya untuk menekan angka stunting dan melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan. Sedangkan buku pintar Gema Tiker ini memuat berbagai informasi antara lain, tips menghadapi kekerasan,  apabila masyarakat melihat perempuan dan anak menjadi korban kekerasan maka bisa menghubungi hotline yang ada di seluruh DIY.
Diharapkan dengan demikian mampu mengurangi prevalensi kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di masyarakat.

Kegiatan funwalk dimulai pada pukul 06.30 WIB start mulai dari Taman Pintar Yogyakarta.

Selain launching buku pintar Gema Tiker juga dilaksanakan funwalk dengan menyusuri jalan Malioboro mulai dari Taman Pintar-Kepatihan-Jalan Malioboro dan finish kembali lagi ke Taman Pintar.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga  dimeriahkan dengan berbagai lomba, talkshow, workshop, flashmob, serta berbagai macam UMKM yang ada di DIY.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta  Singgih Raharjo mengatakan, sangat bangga terhadap semangat para perempuan dan anak yang hadir pada kesempatan ini.
Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan ini, selain menyehatkan juga sebagai peningkatan ekonomi tidak hanya di Kota Yogyakarta saja melainkan hingga di DIY.
"Saya mengajak bersama-sama  terutama bagi kaum perempuan, ciptakan generasi yang istimewa. Mari kita menyiapkan generasi emas 2045 yang istimewa dengan berbagai macam usaha agar Kota Yogyakarta lebih baik ke depannya," jelas Singgih.

Setelah funwalk Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo bersama istri dan pihak terkait mengikuti flashmob di Taman Pintar Yogyakarta.

Selain itu, pihaknya berharap langkah ini mampu menurunkan angka stunting secara signifikan agar tercipta generasi yang tumbuh dengan sehat serta menyambut bonus demografi Indonesia ke depan.
"Semoga dengan berbagai upaya yang ada mampu mewujudkan zero stunting di Kota Yogyakarta tahun 2024,"ujarnya.
Semantara itu, Kepala DP3AP2KB DIY Erlina Hidayati mengungkapkan, kegiatan Ekspo Generasi Keluarga Istimewa ini dilakukan di beberapa tempat, yakni pada hari sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, dan pada hari ini di Kota Yogyakarta. Selanjutnya akan dilakukan di Kabupaten Kulonprogo.
"Semoga kegiatan ini dapat mempererat keluarga. Sehingga nantinya tidak akan ada kekerasan lagi, keluarga tidak memproduksi pelaku kekerasan. Selain itu, melalui ketahanan keluarga dengan parenting pola asuh anak yang benar, kita harapkan ketika dewasa tidak akan menjadi pelaku kekerasan,"ungkapnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini semua keluarga semakin istimewa dan bersama-sama melakukan anti kekerasan terutama bagi perempuan dan anak dan menciptakan Kota Yogyakarta rukun dan damai. (Hes)