sebanyak 156 ANAK IKUTI KHITAN CERIA MASJID DIPONEGORO

Takmir Masjid Diponegoro Balaikota mengadakan kegiatan sosial khitanan massal kepada 156 anak yang dikemas dalam Khitan Ceria ke-8 yang untuk tahun ini mengusung tema Kepedulian untuk Kemaslahatan Umat. Kegiatan ini dibuka oleh Walikota Yogyakarta yang diwakili oleh Sekda Kota Yogyakarta, Dra. Hj. Titik Sulastri pada hari Minggu (1/7) bertempat di area Masjid Diponegoro.

Dalam laporan penyelenggaraan yang disampaikan Ketua Panitia, Drs. Sumunu Hadi bahwa Khitan adalah salah satu sunnah yang wajib dilaksanakan oleh seorang Mukmin. Selain itu di bidang kedokteran khitan telah terbukti lebih menyehatkan. Maka kegiatan ini telah dilaksanakan hingga yang ke-8 kalinya juga dapat menjadi usaha syiar agama Islam. Jumlah peserta khitan tahun ini sebanyak 156 berumur 4 hingga 13 tahun adalah anak berasal dari kota Yogyakarta dan sekitarnya yang diutamakan dari keluarga kurang mampu. Khitanan tidak dipungut biaya bahkan mendapatkan obat pasca khitan, seperangkat baju muslim, bingkisan dan tali asih.

Kegiatan ini menelan dana 46 juta rupiah berasal dari Bazda Kota Yogyakarta, Takmir Masjid Diponegoro, LAZIS Masjid Diponegoro, dari pihak sponsor dan dana infaq. Tim dokter terdiri dari dokter bedah dan dokter umum berasal dari Fakultas Kedokteran UII dan Puskesmas Umbulharjo 2. Dalam acara ini terdaftar sejumlah 20 anak yang memiliki kelainan khusus tetapi tetap berhasil dikhitan.

Dalam sambutannya Titik Sulastri mengungkapkan bahwa ini adalah momen yang berbahagia khususnya bagi para orang tua karena putranya telah dapat melakukan kegiatan yang wajib dilakukan seorang muslim. Setelah seorang anak menjalani khitan berarti telah memasuki jenjang akil baligh. Selanjutnya anak yang telah dikhitan akan merasakan perbedaan dan dituntut untuk menjadi lebih dewasa. Maka peran orang tua sangatlah penting untuk membina dan mengarahkan agar tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak diinginkan. Anak adalah amanah yang harus selalu dididik dengan ilmu tauhid, fiqih, akhlaq dan berbagai ilmu agama Islam yang kelak bisa menjadi bekal sebagai seorang muslim yang kafah. Demikian ungkap Sekda Kota Yogyakarta yang kemudian membuka secara simbolis acara ini dengan penyerahan bingkisan kepada perwakilan peserta dan beserta tamu rombongan meninjau pelaksanaan khitanan masal. (byu)