FKDM Harus Samakan Frekuensi Amankan Kerawanan Pemilu
UMBULHARJO - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bersama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) terus melakukan berbagai upaya untuk mendeteksi secara dini terhadap potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang mungkin terjadi ditengah masyarakat. Salah satunya dengan mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang aman dan damai.
Untuk itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengajak untuk seluruh anggota FKDM yang berada di 45 Kelurahan dan 14 Kemantren ini untuk selalu menyamakan frekuensi.
"Jika ada percikan kecil untuk segera di mitigasi atau deteksi sejak dini. Sehingga dapat menetralisir kejadian dengan cepat dan tepat agar tidak berkembang dan berbuntut panjang,"jelas Singgih Raharjo saat memberikan arahan pada anggota FKDM dalam acara Workshop Manajemen Organisasi FKDM Kota Yogyakarta di Wisma Sargede Yogyakarta, Sabtu (25/11).
Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar fungsi FKDM sebagai komunitas intelijen berbasis masyarakat yang juga menjadi mitra aparat kewilayahan untuk selalu memberikan informasi awal berkaitan dengan perkembangan situasi di lingkungan Kota Yogyakarta.
Sehingga, jika ada kondisi maupun situasi yang kurang kondusif bisa segera tertangani dengan cepat, aman dan tepat.
"Khusus menjelang pesta demokrasi, walaupun tidak banyak persoalan yang ditemui, namun saya berharap anggota FKDM se-Kota Yogyakarta ini mampu menciptakan suasana aman, nyaman dan menanggapi persoalan dengan cepat. Saya berharap, para anggota FKDM juga mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya saat Pemilu 2024. Satu suara sangatlah berpengaruh dalam pembangunan khususnya di Kota Yogyakarta,"ujarnya.
Singgih menambahkan, untuk metode kampanye yang diperbolehkan dari tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 adalah kampanye terbatas dan kampanye umum.
Sehingga anggota FKDM diharapkan dapat bersiap untuk terus mewaspadai berbagai hal, yang berpotensi menjadi ancaman terhadap kehidupan masyarakat.
"Peran FKDM menjadi sangat penting dalam mengantisipasi datangnya ancaman. Prinsip temu cepat dan lapor cepat menjadi hal yang pokok dilakukan. Dengan harapan Kota Yogyakarta menjadi kota yang nyaman saat pelaksanaan Pemilu 2024,"ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKDM Kota Yogyakarta Bambang Joni Ismoyo mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi antar anggota FKDM yang ada di wilayah.
Selain itu, sinergitas antar aparat kewilayahan juga diperlukan guna menangkal , mendeteksi dini dan mencegah dini potensi kerawanan tersebut di wilayah.
"Apapun yang terjadi sekecil apapun di wilayah, saya ajak seluruh anggota FKDM ini dapat menyampaikannya. Agar ada langkah dan segera ditangani dengan cepat.
Menurutnya, walaupun ada dinamika menjelang Pemilu 2023, namun Joni yang sering disapa mengatakan untuk Kota Yogyakarta terbilang sangat kondusif.
Kendati demikian, pihaknya bersama seluruh anggota FKDM di Kota Yogyakarta dihimbau untuk selalu waspada. Agar fungsi dan tugas FKDM berjalan dengan baik.
"Kita terus memantau terutama menjelang kampanye, kegiatan yang ada dilapapangan terus kita laporkan. Harapannya, dengan kegiatan ini, fungsi para anggota dapat memaksimalkan organisasi FKDM ini dengan baik,"jelasnya.
Selanjutnya, Analis Kebijakan Ahli Muda Bakesbangpol Kota Yogyakarta Nyke Lestari mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan para anggota FKDM dapat menjadi media untuk mendorong dan memotivasi peran aktif masyarakat untuk ikut mewaspadai potensi ancaman terhadap kehidupan di masyarakat.
Sehingga masyarakat dapat mengenali dan mengetahui sejak dini terjadinya masalah dengan cara mengamati indikasi-indikasinya, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara cepat.
"Semoga para anggota FKDM terus belajar dan meng-update potensi gangguan dan ancaman yang dapat muncul di masyarakat. Sehingga berbagai potensi tersebut dapat kita tanggulangi, diminimalisir sedini mungkin,"ungkapnya. (Hes)