Penguatan FKK Respon Cepat Kebakaran dalam 7,5 Menit

 


 

Pakualaman - Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak segenap tokoh di wilayah, perusahaan, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan meningkatkan indeks ketahanan ataupun ketangguhan keselamatan kebakaran di Kota Yogyakarta. Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Yogyakarta menginisiasi pembentukan Forum Keselamatan Kebakaran (FKK) di wilayah.

 

Pada proses pembentukan FKK di Kota Yogyakarta, diawali dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid beserta sejumlah perwakilan tokoh masyarakat, relawan kebakaran, pemuda-pemudi hingga perusahaan-perusahaan yang berkembang di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Jambuluwuk, Kamis (7/12).

 

“Forum Keselamatan Kebakaran perlu kami sampaikan sebenarnya terkait dengan indeks ketahanan ataupun ketangguhan keselamatan kebakaran di Kota Yogyakarta. Rekomendasi dalam memberikan pelayanan kebakaran dituntut untuk cepat dan tepat waktu. Dengan dibentuknya FKK ini dapat dioptimalkan dan meningkatkan pelayananan, kalau standar nasional kurang dari 15 menit kita bisa meningkatkan menjadi lebih cepat,” ujar Taokhid.

 

Taokhid membeberkan, pencapaian kecepatan dalam pelayanan kebakaran dalam rata-rata 11 menit. Pihaknya mengungkapkan, dengan penguatan ekosistem FKK dapat meningkatkan pelayananan hingga 7,5 menit.  Dalam satu tahun terakhir, Kota Yogyakarta mengalami kejadian kebakaran dengan rata-rata lima kejadian dalam satu bulan, hingga Oktober 2023.

 

“Untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara dini, setiap kelurahan wajib melaksanakan Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL), yang dapat diisi dengan Satuan Sukarelawan Pemadam Kebakaran (Satlakar) prasarana dan sarana, standar operasional prosedur penanganan kebakaran di wilayah dan pembentukan FKK yang akan kita lakukan pada tahun 2024,” jelasnya.

 

 

Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid memberikan sosialisasi pembentukan FKK

 

Pihaknya menyebutkan, penyebab terjadinya kebakaran paling banyak diakibatkan terjadinya arus pendek atau korsleting listrik, pembakaran sampah, kebocoran gas dan human error. Jika dirinci sejak tahun 2020, terdapat peningkatan kebakaran yang cukup signifikan disebabkan karena pembakaran sampah di tahun 2023.

 

“Selain upaya pemadaman kebakaran, kami juga melayani penyelamatan dengan rata-rata penyelamatan yang sering dilakukan adalah evakuasi hewan seperti sarang tawon, ular dan kucing serta evakuasi perhiasan dengan didominasi perhiasan cincin,”  ungkapnya.

 

Taokhid berharap dengan dilaksanakan penandatanganan komitmen ini dapat terjalinnya sinergi antar sektor sehingga dapat terbentuknya FKK yang matang dalam upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran. 

 

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya memberikan arahan kepada pemangku wilayah

 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyambut baik rancangan Forum Keselamatan Kebakaran di wilayah Kota Yogyakarta. Menurutnya, keselamatan banyak pihak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

 

“Inisiasi pembentukan forum ini sebuah tindakan membangun kesadaran bahwa upaya menciptakan iklim yang sangat berhubungan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Keselamatan itu menjadi sesuatu yang harus dipelihara oleh kita semuanya dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi menjadi bagian seluruh elemen dan pemangku masyarakat,”  terangnya.

 

Menurutnya, keberhasilan sebuah program dan kegiatan ditentukan oleh kemampuan seluruh elemen didalamnya dalam membangun manajemen yang kuat. “Dalam pembentukan FKK ini harus dilandasi dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Harapannya dengan adanya komitmen akan menghasilkan sinergi yang luar biasa,” tambahnya. (Chi)