Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Penurunan Angka Kemiskinan di Kota Yogya


 

Jetis - Pada tahun 2023, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Yogyakarta masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 88,61. Angka IPM Kota Yogyakarta merupakan tertinggi di antara kabupaten lain dan lebih tinggi dibandingkan Provinsi D.I. Yogyakarta yang sebesar 81,09.

 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Mainil Asni pada acara Diseminasi Data Statistik Tahun 2023 di Hotel Santika Premiere, Selasa (12/12).

 

Kepala BPS Kota Yogyakarta Masinil Asni memaparkan data statistik 2023

 

“Sementara untuk persentase penduduk miskin di Kota Yogyakarta tahun 2023 relatif menurun dibanding tahun 2022 yaitu 6,49 persen atau 29,48 ribu jiwa. Angka tersebut juga lebih rendah dibanding angka kemiskinan Provinsi D.I Yogyakarta 11,04 persen,” ungkapnya.

 

Mainil Asni menyebutkan IPM Kota Yogyakarta yang sangat tinggi berbanding lurus dengan harapan lama sekolah yaitu 17,62 tahun dengan rata-rata lama sekolah 12,11 tahun. Meski demikian, angka partisipasi sekolah 2023 untuk kelompok usia 7-12 tahun mengalami penurunan dibanding tahun 2022 dari 99,93 persen menjadi 99,76 persen. Sedangkan kelompok usia 13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun terus meningkat yaitu 99,61 persen 97,18 persen dan 77,94 persen.

 

“Angka partisipasi sekolah di Kota Yogyakarta sudah sangat stabil, hanya kekurangannya beberapa persen itu 0,2 persen. Ini membuktikan keberhasilan Kota Yogyakarta di bidang pendidikan,” ujarnya.

 

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono bahwa penurunan angka kemiskinan di Kota Yogyakarta dapat tercapai dengan dukungan berbagai program dan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta. Hal tersebut tidak luput dari kolaborasi antar lintas sektor di lingkungan Kota Yogyakarta.

 

“Dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan tahun 2023, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki program Gandeng-gendong, bersinergi dengan forum corporate social responsibility (CSR) dan Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM),” lanjutnya.

 

Pihaknya juga menyebutkan strategi penanggulangan kemiskinan dengan pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin melalui Bantuan Penerima Iuran JKN (PBI APBD), Jaminan Pendidikan Daerah (JPD), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Pangan. Program peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin dengan pelatihan-pelatihan serta menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan kecil melalui pembinaan dan bimbingan teknis UMKM.

 

“Kemudian angka partisipasi sekolah Kota Yogyakarta terus meningkat menunjukan kualitas pendidikan yang meningkat juga. Hal ini dibuktikan dengan Kota Yogyakarta selalu berbenah dari semua aspek untuk memberikan mutu pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Bagaimana Kota Yogyakarta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa SD dari kelas 1-6 sebagai respon implementasi kurikulum merdeka yang mendorong kemampuan siswa siswi memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan dan  pengalaman,”tutur Agus.

 

Menurutnya data merupakan dasar perencanaan untuk perumusan kebijakan dalam proses perencanaan dan pembangunan di Pemerintah Kota Yogyakarta. Agus melanjutkan, saat ini diperlukan data yang real sesuai dengan kondisi masyarakat Kota Yogyakarta saat ini agar penentuan target-target di tahun depan dapat terlaksana dan tercapai sesuai dengan perencanaan.

 

Suasana diseminasi data statistik 2023

 

Pada kesempatan ini, Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta Hari Wahyudi memberikan apresiasi dan terimakasih BPS Kota Yogyakarta yang telah memberikan data-data real yang sangat membantu dalam proses pengambilan kebijakan dan program-program terkait pembangunan Kota Yogyakarta. 

 

“Terima kasih atas sinergi kerjasama yang baik dengan memberikan data yang diperoleh melalui berbagai survei, penelitian, maupun pengambilan data berjalan di lapangan. Kami juga turut  menghimbau kepada segenap institusi lainnya, agar dapat semakin banyak data yang diperoleh dan dapat berbagi pakai dengan data-data lainnya untuk berbagai kepentingan,” tambahnya.

 

Menurutnya, segala hasil diseminasi data kegiatan statistik yang dipaparkan oleh BPS  dapat menjadi bahan evaluasi terhadap kegiatan statistik sektoral serta menjadi acuan bagi program-program kegiatan Pemerintah Kota Yogyakarta di tahun-tahun mendatang. (Chi)