Cegah Pneumonia, Pemkot Ajak Warga Lengkapi Imunisasi PCV   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat yang memiliki anak usia bayi dan balita untuk melengkapi imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Imunisasi PCV penting karena untuk mencegah penyakit Pneumonia atau radang paru pada anak-anak. Terutama Pneumonia yang disebabkan oleh virus pneumococcus.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan imunisasi PCV tidak bisa mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumonia. Itu karena vaksin PCV spesifik untuk mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh virus pneumococcus. Namun untuk mencegah Pneumonia pada anak, masyarakat diimbau untuk melengkapi imunisasi PCV.

“Imunisasi PCV ini sebagai salah satu upaya pencegahan (pneumonia),” kata Endang, Rabu (13/12/2023).

Dia menyatakan imunisasi PCV diberikan pada usia bayi 2 bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Pemkot Yogyakarta mulai memberikan imunisasi PCV pada bayi di Kota Yogyakarta pada September 2022. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat capaian imunisasi PCV sampai triwulan III tahun 2023 untuk PCV dosis pertama sebanyak 91,1 persen, PCV dosis kedua 87,7 persen dan PCV  dosis ketiga 23,5 persen.

“Data itu belum divalidasi imunisasi karena bulan Desember ini masih berjalan layanan imunisasi (PCV),” ujarnya.

Endang mengimbau masyarakat yang memiliki anak usia bayi yang belum mendapatkan imunisasi PCV agar segera mengakses puskesmas. Diakuinya imunisasi lebih baik diberikan sesuai jadwal. Namun apabila terlambat atau terlewat dari jadwal, tetap dilakukan imunisasi untuk mencegah.  “Prinsipnya boleh diberi meski telat. Tapi lebih baik sesuai jadwal,” imbuh Endang

Salah satu kegiatan imunisasi pada bayi yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. 

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah menyampaikan capaian imunisasi di Kota Yogyakarta masih belum bisa 100 persen. Itu karena ada sebagian masyarakat yang masih enggan untuk divaksin.

“Padahal vaksin yang diberikan pemerintah gratis. Apalagi di puskesmas. Kalau di rumah sakit berbayar itu jasa dokternya, vaksinnya juga dari pemerintah. Imunisasi atau vaksinasi itu penting untuk mencegah penyakit. Pemerintah sudah menyediakan vaksin demi perlindungan penyakit khususnya pada bayi dan balita,” jelas Lana.

Berdasarkan laporan data di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) sejak minggu pertama awal Januari sampai minggu ke-47 tahun 2023 dari RSUD Yogya ada 156 kasus pneumonia. Sedangkan di puskesmas yang paling banyak di Puskesmas Kotagede I ada 119 kasus pneumonia. Lalu diikuti Puskesmas Mergangsan 95 kasus, dan Ngampilan 90 kasus. Lana menyebut jumlah kasus Pneumonia itu masih relatif sama dengan periode tahun lalu, sehingga masih stabil. Rata-rata kasus Pneumonia itu disebabkan respiratory syncytial virus (RSV), jamur, atau bakteri selain mycoplasma pneumonia.
“Kebanyakan pneumonia di Yogya masih kategori sedang sehingga tidak memerlukan rawat inap. Mayoritas dapat diobati dengan rawat jalan. Yang penting pada bayi diimunisasi PCV. Vaksin sebaiknya memang tepat waktu tapi tidak ada kata terlambat. Jadi bagi yang baru tahu sekarang silahkan mengakses di layanan puskesmas untuk imunisasi PCV,” tandasnya.(Tri)