Pemkot Ajak Umat Jaga Toleransi dan Suasana Kondusif di Yogya
SLEMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak umat Kristiani untuk terus menjaga toleransi antar suku, etnis dan keagamaan serta suasana kondusif yang sudah ada selama ini. Terutama di masa-masa tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sudah dimulai sekarang. Masyarakat diharapkan tetap menjaga hubungan keluarga maupun persahabatan meski ada perbedaan pilihan.
Menurut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo toleransi di Kota Yogyakarta sudah sangat bagus dan akan terus kita tingkatkan. Walaupun belum menjadi kota toleransi pertama tapi sudah dirasakan toleransi tumbuh di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu pihaknya berpesan untuk terus menjaga dan meningkatkan toleransi antar etnis, suku dan keagamaan.
"Apa yang sudah kita jalin selama ini antara pemerintah dengan umat Kristiani kita harus jaga betul. Karena antar sesama jni menjadi bagian yang harus kita dorong untuk mewujudkan sebuah kota yang mempunyai toleransi yang tinggi antar etnis, suku dan antar keagamaan," kata Singgih saat Perayaan Natal Jemaat Gereja Protestan Indonesia Barat(GPIB) Marga Mulya Yogyakarta di Hotel Rich Jogja, Rabu (27/12/2023) malam.
Singgih menegaskan Natal identik dengan kedamaian dan kesejahteraan. Maka kalau damai itu tidak hanya berbicara untuk diri sendiri, tidak untuk antar sesama. Manusia diciptakan oleh Tuhan ke dunia dan direncanakan dan bukan satu satunya yang menghuni maka harus berbagi. Berbagi kedamaian harus dijaga. Hubungan dengan Tuhan barus dijaga dengan cara beribadah dan berdoa sesuai agama, kepercayaan masing-masing.
Dalam perayaan itu Singgih menyampaikan atas nama Pemkot Yogyakarta mengucapkan Selamat Natal kepada Jemaat GPIB Marga Mulya Yogyakarta. Pihaknya berharap Natal pada tahun 2023 menjadi sebuah Natal yang memberikan hikmah dan berkah bagi semuanya. Menjadi harapan baru untuk menyongsong di tahun 2024. Termasuk Pemilu pada 2024, sehingga diharapkan pesta demokrasi itu juga seperti pesta dengan rasa senang tidak menimbulkan ketakutan dan kecemasan masyarakat.
"Saya berpesan mari kita jaga kondusifitas yang sudah ada selama ini. Pilihan boleh berbeda, tapi kekeluargaan, persahabatan harus terus kita jaga. Pemerintah akan selalu menjaga bekerja sama antara Forkopimda Kota Yogyakarta, Polres, Polda, Korem (TNI)dan sebagainya menjadi bagian yang tak terpisahkan. Termasuk masyarakat GPIB Marga Mulya, " tambahnya.
Singgih melihat libur Natal dan Tahun Baru menjadi kebangkitan perekonomian di Kota Yogyakarta. Pihaknya berharap tidak hanya kemacetan yang didapat tetapi juga dampak semuanya. Misalnya dampak sosial dan ekonomi ini juga bisa dirasakan. Dicontohkan para pedagang oleh-oleh seperti bakpia akan laris. Hal itu menunjukan liburan Natal dan Tahun Baru semoga menjadi berkah bagi semua.
"Selain merayakan Natal dengan kegembiraan suka cita tapi juga kita juga mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Yang selama ini sudah tumbuh, akan terus tumbuh lebih baik lagi," harap Singgih.
Sementara itu dari Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Marga Mulya Yogyakarta Pendeta Boydo Hutagalung berharap melalui perayaan Natal akan membuat umat semakin menghayati cinta yang diberikan oleh Tuhan. Dia mengatakan perayaan Natal tentang kasih Tuhan di dunia yang mengajarkan bagaimana seharusnya hidup di dunia dengan cara selalu mencari Tuhan yang inginkan serta mengasihi sesama.
"Diharapkan kami semua dalam GPIB Marga Mulya kiranya kita mendengarkan sikap Tuhan dengan kerendahan hati agar kita bersatu dengan berbagai kalangan. Menyapa dan mengundang orang-orang yang terpinggirkan. Saling peduli satu sama lain dan meningkatkan kasih kebersamaan," pungkas Pendeta Boydo Hutagalung.(Tri)