Empat Kelurahan Siap Dibangun Tahun Ini

Gondomanan – Usai mengerjakan 10 proyek strategis tahun 2023 Pemkot Yogyakarta segera mulai menggarap proyek fisik seperti kantor kelurahan, perbaikan sumber daya air dan perbaikan jalan.

Deretan pekerjaan fisik itu meliputi, revitalisasi Pasar Sentul, Gedung Kemantren Gondomanan, Taman Budaya Embung Giwangan, TK Negeri 6, rehabilitasi di Jalan Gedongkuning dan Jalan Balirejo, Saluran Air Hujan (SAH) di Gondokusuman, serta sambungan saluran air limbah di Kadipaten dan Patehan.

Menurut keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setyowacono, tidak jauh berbeda dengan tahun 2023, pada 2024 akan mengerjakan proyek untuk peningkatan pelayanan di wilayah, pendidikan juga perdagangan.

Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyowacono.

“Untuk 10 paket proyek strategis tahun 2023 semuanya sudah selesai sesuai target. Pengerjaannya juga sesuai kontrak dan tidak ada catatan. Kemudian di tahun 2024 ini kami akan kerjakan perbaikan empat kantor kelurahan yaitu Klitren, Suryatmajan, Bausasran dan Tahunan,” terangnya saat diwawancarai pada Selasa (2/1) di kantor baru Kemantren Gondomanan.

Pihaknya mengatakan perbaikan atau rehabilitasi bangunan empat kantor kelurahan tersebut, bertujuan untuk mendukung peningkatan pelayanan masyarakat di wilayah. Selain itu juga akan dikerjakan perbaikan fasiitas Pendidikan di SDN Jetis, SDN Widoro, SMPN 10 dan SMPN 11.

“Akan dikerjakan juga satu fasilitas perdagangan yaitu Pasar Kluwih Kraton, semuanya menggunakan APBD. Dengan adanya pembangunan baik sisi pelayanan publik, pendidikan dan perdagangan di tahun 2024 harapannya masyarakat bisa semakin nyaman,” ujarnya.

Dokumentasi pada November 2023 proses pembangunan Pasar Sentul.

Hari juga menyampaikan Pemkot melakukan usulan penggunaan dana keistimewaan untuk pengembangan Taman Budaya Embung Giwangan di tahun 2024. Lebih tepatnya pembangunan Grha Budaya sebagai sisi indoor untuk berkegiatan masyarakat.

“Saat ini dana keistimewaan kami usulkan untuk Grha Budaya, sementara itu untuk Dana Alokasi Khusus atau DAK otomatis nanti yang mengawal adalah Perangkat Daerah teknis, seperti misalnya puskesmas nanti langsung dikawal oleh Dinas Kesehatan. Kami dari DPUPKP tetap koordinasi dan terlibat sebagai tim teknis dalam pelaksanaannya,” katanya.

Sejauh ini pihaknya juga masih menunggu bagaimana ketentuan penggunaan DAK dari pusat. Apakah bisa digunakan untuk perbaikan jalan ataupun jembatan dan lain sebagainya. Dengan harapan bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Kota Yogyakarta supaya terus semakin baik. (Jul)

Dokumentasi pada November 2023 proses pembangunan Taman Budaya Embung Giwangan.