Tahun Ini Pemkot Siap  Kembangkan KCB Pakualaman dan Kotagede

Umbulharjo – Setelah menggarap Kotabaru tahun ini Pemkot akan melakukan pengembangan Kawasan Cagar Budaya Pakualaman dan Kotagede, untuk melestarikan nilai keistimewaan Kota Yogyakarta dari segi tata ruang.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya beberapa waktu lalu dalam sesi FGD Bersama Dewan Kebudayaan Kota Yogya. Pihaknya mengatakan untuk pengembangan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Pakualaman akan dimulai dengan pemindaan pedagang di Alun-Alun Swandanan ke Pasar Sentul.

“Dengan hadirnya Pasar Sentul versi baru, di tahun 2024 akan dilakukan pemindahan pedagang yang ada di Alun-Alun Swandanan. Kemudian akan penataan akan dimulai sebagai bagian dari upaya pelestarian KCB,” terangnya.

Aman juga mengatakan penataan Alun-Alun Swandanan harapannya menjadi pengungkit awal untuk masuk pada penataan kawasan Bintaran dan sekitarnya. Mengingat lebih dari 60 persen wilayah di Kota Yogyakarta termasuk dalam KCB.

“Terdapat 4 KCB di Kota Yogya yang memiliki gaya arsitektur yang berbeda-beda di tiap kawasan. Untuk Pakualaman memiliki gaya arsitektur tradisional Jawa serta Indis, sehingga bangunan di sekitarnya juga direkomendasikan untuk mengikuti gaya arsitektur tersebut,” katanya.

Pasar Sentul setelah direvitalisasi.

Sementara untuk pengembangan KCB Kotagede, lanjut Aman, titik ungkitnya akan dimulai melalui Taman Budaya Embung Giwangan, yang pembangunan jilid pertama telah rampung dan secara bertahap sudah bisa beroperasional untuk kegiatan seni budaya.

“Mengingat ekonomi Kota Yogya ditopang oleh dua lokomotif utama yaitu pariwisata dan pendidikan, sementara yang lain sebagai gerbong. Maka pariwisata berbasis budaya ini tidak lepas dari penataan tata ruang dan pengembangan KCB,” jelasnya.

Pihaknya juga menyampaikan, pada tahun 2024 hingga 2025 akan dilakukan penataan Tempat Khusus Pakir Senopati menjadi khusus roda empat, dan pengembangan lahan eks UPN sebagai parkir kendaraan roda dua dan empat.

“Untuk parkir bus nantinya akan difokuskan di Ngabean, sementara Senopati khusus roda empat, dan lahan eks UPN dikembangkan untuk parkir roda dua dan empat. Sementara di 2025 penataan Teras Malioboro 2 mulai dilakukan untuk dipindahkan di belakang Ramayana,” ungkapnya. (Jul)

Entrance Taman Budaya Embung Giwangan.