Pemkot Yogya Targetkan Jumlah Cadangan Beras Terpenuhi di 2024
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan jumlah cadangan beras bisa terpenuhi pada tahun 2024. Untuk itu Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan menambah cadangan beras sekitar 55 ton pada tahun ini. Penambahan cadangan beras tersebut akan memenuhi target jumlah cadangan pangan pemerintah daerah.
“Tahun 2024 akan ada tambahan pengadaan cadangan pangan beras sebanyak 55 ton,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi pada Senin (8/1/2023).
Diakuinya penambahan cadangan pangan beras Pemkot Yogyakarta pada tahun 2024 meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Pemkot Yogyakarta mencadangkan beras sekitar 18 ton pada tahun 2023. Penambahan cadangan beras yang signifikan itu untuk memenuhi target cadangan pangan yang telah ditetapkan minimal sekitar 120 ton.
“Betul, agar segera sesuai dengan target. Prinsipnya kalau cadangannya banyak di awal, lebih nyaman, lebih menentramkan dan lebih siap untuk membantu jika dibutuhkan,” paparnya.
Dia menyebut dengan tambahan cadangan beras 55 ton pada tahun ini, jumlah cadangan pangan Pemkot Yogyakarta menjadi 120,05 ton. Jumlah cadangan beras itu sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 24 tahun 2016 tentang cadangan pangan pemerintah daerah dan Peraturan Wali Kota Yogyakarta nomor 22 tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Yogyakarta.
“Ploting di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) SKPD Dinas Pertanian dan Pangan, realisasinya (cadangan beras) di bulan Mei 2024,” ujar Sukidi.
Dia menyatakan pengadaan cadangan pangan beras 55 ton menggunakan APBD Murni Kota Yogyakarta. Alokasi anggaran beras cadangan Rp12.000/kilogram dengan jenis beras kualitas medium. Selama ini Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengandalkan beras dari Purworejo, Delanggu, Klaten, Sragen dan Kulonprogo untuk kebutuhan cadangan beras.
Pengadaan cadangan beras untuk mendukung penyediaan beras pemerintah daerah dalam menghadapi keadaan darurat, bencana alam, rawan pangan dan gejolak harga. Hal tersebut mengacu Perwal nomor 22 tahun 2019 tentang cadangan beras Pemkot Yogyakarta.
Selama ini Pemkot Yogyakarta bekerja sama dengan PT Tarumartani selaku BUMD Pemda DIY dalam menyimpan dan mengelola cadangan beras pemerintah daerah. Sukidi menjelaskan jumlah cadangan beras Pemkot Yogyakarta saat ini sebanyak 65,05 ton. Sampai saat ini cadangan beras Pemkot Yogyakarta tersebut belum digunakan
“Masih utuh belum dipakai. Karena masih bisa diatasi dengan bantuan pangan dan gerakan pangan murah. Belum lagi Dinas Perdagangan juga punya program operasi pasar, pasar murah, dan sebagainya,” ucapnya.
Sebelumnya Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengingatkan masa kampanye bisa mempengaruhi permintaan kebutuhan pangan meningkat karena biasanya untuk bantuan-bantuan. Oleh sebab itu permintaan pangan itu harus diantisipasi. Salah satunya bisa menjalin kerja sama dengan daerah lain yang memiliki stok pangan.
“Ini juga harus diantisipasi. Jangan sampai terjadi inflasi, maka pasokan harus dijaga. Cadangan beras, Bulog dan beberapa produsen harus kita pantau terus. Kalau misal kekurangan stok kita bisa berkolaborasi dengan daerah lain,” tegas Singgih.(Tri)