Tahun 2023 Capaian Vaksinasi Siswa SD 95 Persen

Umbulharjo – Pemberian vaksin lanjutan Campak dan Rubela (MR), Human Papiloma Virus (HPV), Diphteria Tetanus (DT) dan Tetanus diphteria (Td) di Kota Yogyakarta tahun 2023 yang menyasar anak usia SD mencapai angka lebih dari 95 persen.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, pemberian vaksin tersebut dikejar melalui program nasional Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS yang berlangsung mulai bulan Agustus.

“Setiap tahun di bulan Agustus BIAS akan dimulai untuk mengejar capaian vaksin bagi anak usia SD, yaitu usia 6 dan 7 tahun, serta usia 11 dan 12 tahun. Kalau teknisnya selain petugas mendatangi sekolah, di setiap puskesmas juga tetap tersedia dan bisa diakses oleh masyarakat,” terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (10/1).

Pihaknya juga tidak hentinya terus mengimbau dan mengajak para orang tua di Kota Yogyakarta untuk melakukan imunisasi dasar lengkap pada anak, sesuai anjuran pemerintah yang layanannya bisa diakses di puskesmas secara gratis. Sebagai upaya membentuk imunitas tubuh anak dan mencegah dari berbagai penyakit.

“Imunisasi dasar lengkap sejak bayi lahir sebelum usia 1 tahun, kemudian lanjutan di bawah 2 tahun dan imunisasi tambahan di usia sekolah. Untuk yang imunisasi dasar ini harus lengkap dipenuhi, sebagai perlindungan terhadap penyakit hepatitis B, polio, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia dan meningitis, campak dan rubella, juga kanker serviks karena sekarang anak perempuan usia SD wajib diberikan vaksin HPV dua kali,” jelasnya.

Lana menyebutkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Yogyakarta sudah mencapai 96 persen, yang ditargetkan bisa menyentuh angka 100 persen. Untuk memastikan hak anak atas perlindungan dan mendapat layanan kesehatan yang layak dapat terpenuhi.

“Pemberian imunisasi dasar lengkap ini tujuannya untuk meningkatkan imunitas anak, mencegah penularan penyakit, kecacatan dan kematian anak akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Harapannya para orang tua memiliki kesadaran tersebut, aksesnya juga mudah dan tidak dipungut biaya,” ujarnya. (Jul)