UPT Logam Yogya Siap Dampingi IKM Berkembang dengan Kebijakan TKDN
UMBULHARJO-Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) logam untuk memanfaatkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kebijakan itu memberikan peluang bagi IKM logam di Kota Yogyakarta untuk mengembangkan produk lebih luas tidak hanya alat dapur. Pemkot Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam Kota Yogyakarta siap memberikan pendampingan kepada para pelaku IKM logam untuk berkembang dengan kebijakan TKDN.
UPT Logam yang berada di bawah Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta sudah merasakan dampak dari kebijakan TKDN. Salah satunya pada layanan die casting atau pengecoran logam untuk komponen alat-alat kesehatan dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Di samping itu UPT Logam Kota Yogyakarta juga tetap melayani permesinan untuk membantu maupun mendampingi para pelaku IKM logam Kota Yogyakarta.
”Die casting tahun ini proyeksi terbesar terkait dengan alat-alat kesehatan dan part-part di bidang PLTS. Terutama supporting dan part terkait dengan aluminum bisa kami support. Itu bisa terjadi karena peraturan TKDN yang digencarkan pemerintah pusat sehingga nanti banyak pekerjaan yang bisa diampu oleh teman-teman IKM,” kata Kepala Bengkel UPT Logam Kota Yogyakarta Johan Arifin di Kantor UPT Logam Kota Yogyakarta, Rabu (10/1/2024).
Pihaknya menilai dampak kebijakan TKDN itu luar biasa karena IKM akan terbantu. Namun IKM harus siap secara sistem manufaktur dan mekanisme pekerjaan saat terlibat untuk program TKDN. Termasuk dari sisi administrasi dan keuangan karena volume pekerjaan akan besar. UPT Logam Kota Yogyakarta juga mengedukasi ke IKM untuk memanfaatkan layanan di UPT itu.
“Ruh kami yang utama adalah pendampingan kepada teman-teman IKM yang berproduksi di aluminium cor-coran. Kami memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin. Jadi teman-teman IKM bisa datang ke UPT ketika ada orderan yang tidak bisa dikerjakan, bisa datang hanya dengan membawa ide atau sudah membawa draft gambar itu tetap kita bisa layani,” terangnya.
Untuk mendorong IKM memanfaatkan kebijakan TKDN, dia menyatakan UPT Logam Kota Yogyakarta memberikan edukasi terkait hal-hal yang harus disiapkan ketika TKDN masuk ke IKM. Mulai dari sistem manufaktur, menjaga kualitas secara konsisten sampai administrasi. Termasuk mendampingi IKM sampai ke operator paling bawah.
Menurutnya sebagian IKM logam di Kota Yogyakarta mulai memberanikan diri dan jalan sudah semakin terbuka dengan adanya TKDN. Terbukti kebanyakan produk-produk yang dikerjasamakan IKM logam ke UPT Logam Kota Yogyakarta adalah komponen produk-produk pabrik. Misalnya komponen-komponen alat pertanian, alat kesehatan untuk tempat tidur rumah sakit. IKM logam di Kota Yogyakarta menggandeng UPT Logam Kota Yogyakarta untuk dukungan permesinan guna meyakinkan pelanggan mereka.
“Kami meyakinkan ke customer itu bahwa kami memang diamanahi pemerintah (kota) supaya mendukung kinerja teman-teman IKM. Kami membantu dari permesinan, terkait quality barang dan spek material yang harus digunakan. Kita yang bikin moldingnya (cetakan) di sini. Kalau itu dirasa PO (order) besar kami akan produksi dengan mesin die casting yang kita punya. Teman-teman IKM tinggal setor material, kita kerjakan. Mereka juga bisa kerjakan proses machining (permesinan)di internal mereka, atau kami mengerjakan finsihing juga bisa,” jelas Arifin.
Sementara itu Kepala Bagian Riset dan Development IKM logam C-MAXI Alloycast Yogyakarta, Sokidi sebagai salah satu mitra UPT Logam Kota Yogyakarta menilai keberadaan UPT Logam Kota Yogyakarta membantu pelaku IKM logam di Kota Yogyakarta. Misalnya untuk membuat desain produk tiga dimensi dan cetakan produk logam.
“Misalnya ini dari IKM kami bisa meminta bantuan UPT logam untuk membuatkan desain dari produk ini bisa menjadi gambar tri d (tiga dimensi). Harapan kami untuk ditingkatkan kinerjanya dan ke depan semakin panjang pekerjaanya,” tandas Sokidi.(Tri)