PEMKOT SALURKAN BANSOS LOTA 2012

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkot Yogyakarta, Lembaga Orang Tua Asuh (LOTA) Kota Yogyakarta dan PT Sari Husada salurkan dana bantuan sosial bagi siswa SD kurang mampu. Acara ceremonial penyerahan secara simbolis pada hari Senin (12/11) bertempat di Ruang Utama Bawah Balaikota, diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono.
Ketua LOTA Kota Jogja, Tri Kirana Muslidatun mengatakan, bantuan orang tua asuh ini disalurkan melalui pihak sekolah dan diteruskan kepada siswa. Paket bantuan diberikan sebanyak 350 siswa dari 33 sekolah dasar di Kota Jogja menerima bantuan dari PT Sari Husada sebagai bentuk coorporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta itu. Siswa penerima bantuan ini berasal dari 33 sekolah dasar dari empat unit pelaksana teknis (UPT) SD di wilayah Kota Yogyakarta. Dari UPT SD Jogja Utara, Selatan dan Barat masing-masing dipilih 85 siswa SD penerima bantuan dan di UPT Jogja Timur terdapat 95 siswa SD.
Ana Haryadi menambahkan, masing-masing siswa menerima bantuan sebesar Rp120.000 sehingga total bantuan orang tua asuh yang diberikan sebanyak Rp 42 juta. Penerima bantuan telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan Kota Jogja dan Dinsosnakertrans. Pada tahun sebelumnya, bantuan orang tua asuh hanya diberikan kepada 300 siswa SD saja. Namun, pada 2012 naik menjadi 350 penerima. Selain di Kota Jogja, bantuan serupa juga diberikan kepada siswa SD di empat kabupaten lain. Jumlah penerima pun sama, sehingga pada tahun ini akan ada sebanyak 1.750 siswa penerima di wilayah Propinsi DIY.
Sementara itu Imam Priyono dalam sambutannya mengungkapkan, Pemkot memiliki komitmen agar seluruh siswa usia sekolah di wilayah tersebut bisa menikmati pendidikan dasar. Maka masalah pembiayaan jangan sampai menjadi kendala. "Pemkot akan terus menciptakan perluasan kesempatan bersekolah agar pendidikan dasar bisa diakses oleh seluruh masyarakat secara merata. Salah satu programnya yakni kami siap membantu pembayaran biaya sekolah bagi siswa kota yang ijazahnya masih tertahan di sekolah karena masih menunggak pembayaran," kata Imam Priyono. (byu)