Pemkot Intensifkan Perawatan Saluran Drainase Cegah Genangan di Musim Hujan

 

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta terus meningkatkan pemantauan dan perawatan saluran drainase di wilayah Kota Yogyakarta. Hal ini dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta untuk mencegah genangan air dan banjir di musim penghujan.

 

“Secara umum genangan air di Kota Yogyakarta sudah sangat kecil, ada beberapa genangan itu disebabkan curah hujan yang deras dalam waktu yang lama atau beberapa ruas jalan kecil di perkampungan belum memiliki drainase,” ungkap Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPUPKP Kota Yogyakarta Rahmawan Kurniadi saat ditemu di kantornya, Selasa (23/1).

 

Dalam perencanaan saluran drainase harus memperhitungkan curah hujan, tata guna lahan, dan luas daerah tangkapan air, sehingga dimensi saluran yang dihasilkan dapat menjaga agar ruas jalan tetap kering walaupun terjadi kelebihan air agar tidak mengganggu pengguna jalan. 

 

Dokumentasi DPUPKP Kota Yogyakarta Perbaikan drainase di Jalan Kol Sugiono

 

“Untuk kejadian insidentil, kerusakan mendadak atau terjadi genangan yang mengganggu. Kami memiliki tenaga swakelola sejumlah 35 orang, ini terbagi menjadi tiga tim besar yaitu pengairan irigasi, drainase saluran air hujan dan masalah talud. Jadi, mereka ini yang akan membersihkan saluran drainase jika ada laporan dari masyarakat,” ujar Rahmawan.

 

Di Kota Yogyakarta, saluran drainase menggunakan konsep Drainase Ramah Lingkungan (Eko-Drainase) yang mana air limpasan atau run-off yang masuk ke sistem drainase tidak langsung dibuang ke badan sungai terdekat, melainkan diresapkan dulu ke tanah, melalui sumur resapan yang dibangun pada sistem drainase tersebut. 

 

“Pada saluran drainase, kami telah membuat titik-titik tangkap lumpur, bentuknya berupa sumur resapan. Jadi lumpur-lumpur akan mengendap di sumur ini, sehingga petugas lebih mudah dalam membersihkan. Nah masing-masing sumur resapan ini berjarak 10-15 meter,” ungkapnya.

 

Konsep ini diharapkan dapat menjaga konsistensi lengas tanah, meningkatkan cadangan air tanah dan membantu menjaga kuantitas groundwater flow atau muka air tanah.

 

Air tidak langsung terbuang semua ke sungai tetapi bisa meresap ke dalam tanah melalui sumur-sumur ini untuk tujuan konservasi air sehingga kualitas air tanah di kawasan tersebut tetap terjaga,” lanjutnya.

 

Setelah merampungkan proyek strategis pembangunan saluran air hujan Kemantren Gedongtengen dan Kemantren  Gondokusuman serta rehabilitasi sanitasi kawasan Kraton Kelurahan Patehan dan Kelurahan Kadipaten di tahun 2024. DPUPKP Kota Yogyakarta akan melakukan pembangunan drainase di jalan Kranon Kampung Sorosutan, proyek ini nantinya akan masuk ke dalam proyek prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2024.

 

“Untuk tahun 2024 juga akan dibangun drainase saluran air hujan di daerah Giwangan Kampung Mendungan RW 13, karena sering terjadi genangan maka kami coba untuk alirkan ke sungai Gajah Wong. Selain itu peningkatan saluran air hujan di Jalan Kyai Mojo dan Jalan Abimanyu Sugriwa daerah kelurahan Wirogunan,” tambahnya. (Chi)

 

Ket: Foto sampul merupakan dokumentasi DPUPKP Kota Yogyakarta saat melakukan perbaikan di Jalan Pajeksan