ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA JOGJA TERIMA KUNJUNGAN DARI TIGA DAERAH
Kantor Arsip dan perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dalam sehari Jumat, (7/12) menerima 3 kunjungan kerja dari berbagai daerah. Kunjungan berasal dari Medan, Jambi dan Subang serta Sumedang. Rombongan dari Sumedang berjumlah 80 orang diterima oleh Kepala Kantor Arpusda Dra. Sri Adiyanti di Auditorium Dinas Perijinan Balaikota. Rombongan dipimpin oleh Kepala Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sumedang Drs Edi Rachmat, SH, MM.
Sri Adiyanti dalam sambutannya mengatakan, Arsip dibutuhkan oleh siapapun, karena itu pengelolaan arsip harus dilakukan secara maksimal agar bisa menjadi bahan pertanggungjawaban di kemudian hari. Meski arsip berbeda dengan perpustakaan, namun di Kota Yogyakarta pengelolaan arsip dapat bersanding manis dengan pengelolaan perpustakaan. Saat ini Pemkot Yogyakarta memiliki tenaga 21 orang arsiparis dengan tingkat pendidikan SMA hingga Sarjana Strata Dua.
Sementara Arsiparis senior Kota Yogyakarta, Nunuk Dwi Hastuti, Msi mengatakan bahwa Arsip tertua yang dikelola oleh Pemkot Yogyakarta berangka tahun 1825 berupa arsip kependudukan dan catatan sipil. Arsip tersebut masih tergolong arsip dinamis karena masih ada orang asing dari Belanda yang seringkali datang ke Kota Yogyakarta untuk menelusur silsilah keluarganya.
Menurut Nunuk, pengelolaan arsip di Pemkot Yogyakarta saat ini dilakukan oleh seksi arsip di Kantor Arpusda. Hal ini juga termasuk memberikan pelayanan kebutuhan sarana arsip dinamis terhadap SKPD se-Kota Yogyakarta. Sedangkan rombongan dari Medan Jambi dan Subang diterima di Kantor Arpusda Kotabaru. Mereka datang khusus untuk mempelajari pengelolaan perpustakaan Kota Yogyakarta yang dinilai lebih maju dari daerahnya.
Sri Adiyanti dalam sambutannya mengatakan, Arsip dibutuhkan oleh siapapun, karena itu pengelolaan arsip harus dilakukan secara maksimal agar bisa menjadi bahan pertanggungjawaban di kemudian hari. Meski arsip berbeda dengan perpustakaan, namun di Kota Yogyakarta pengelolaan arsip dapat bersanding manis dengan pengelolaan perpustakaan. Saat ini Pemkot Yogyakarta memiliki tenaga 21 orang arsiparis dengan tingkat pendidikan SMA hingga Sarjana Strata Dua.
Sementara Arsiparis senior Kota Yogyakarta, Nunuk Dwi Hastuti, Msi mengatakan bahwa Arsip tertua yang dikelola oleh Pemkot Yogyakarta berangka tahun 1825 berupa arsip kependudukan dan catatan sipil. Arsip tersebut masih tergolong arsip dinamis karena masih ada orang asing dari Belanda yang seringkali datang ke Kota Yogyakarta untuk menelusur silsilah keluarganya.
Menurut Nunuk, pengelolaan arsip di Pemkot Yogyakarta saat ini dilakukan oleh seksi arsip di Kantor Arpusda. Hal ini juga termasuk memberikan pelayanan kebutuhan sarana arsip dinamis terhadap SKPD se-Kota Yogyakarta. Sedangkan rombongan dari Medan Jambi dan Subang diterima di Kantor Arpusda Kotabaru. Mereka datang khusus untuk mempelajari pengelolaan perpustakaan Kota Yogyakarta yang dinilai lebih maju dari daerahnya.