AGUS WIN MENEMBUS BATAS

Mendung menggelayut di wilayah Kota Yogyakarta, namun sebelah utara disekitar Gunung Merapi tampak lebih tebal. Perasaan warga Kota Yogyakarta semakain “Galau” akan datangnya Hujan. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu kembali melitas di hati Orang Nomor satu di Kecamatan Umbulharjo ini. Masih resah dengan apa yang akan terjadi setelah hujan, senyum lega dari pria berjenggot ini menghiasi bibirnya setelah radio panggil diterimanya. “ Umbulharjo satu selamat Sore”, suara dari radio panggil itu. “ Masuk, terima langsung UH 1, mohon untuk mencari tempat yang sedikit tinggi, diterima sedikit putus-putus, demikian ganti”, kata Pria asal Klaten Jawa Tengah itu.

                Dengan hitungan detik Radio Panggil tersebut kembali Berbunyi. “ Perlu kami laporkan, untuk warga di bantaran sungai Code Kelurahan Sorosutan, telah kami kondisikan apabila terjadi banjir lahar dingin, siap untuk dievakuasi, demikian juga dengan masyarakat yang tinggal dibantaran sungai Gajah Wong dan Kali Belik, telah kami informasikan, bahwa sampai saat ini,  debit air masih dalam kondisi normal, demikian ganti”, suara radio panggil melaporkan dari wilayah Sorosutan. “ 86. Apabila ada perkembangan lebih lanjut untuk segera di Informasiakan, dan apabila  debit air semakin tinggi langsung ambil tindakan bersama warga yang lain, demikian”, kata Pria Kelahiran 18 Maret 1973 ini.

                Sebut saja Drs. Agus Winarto, Camat Umbulharjo Kota Yogyakarta, bapak dua anak ini mengawali kariernya di Kota Yogyakarta dari tahun 1995 merupakan lulusan STPDN tahun 1994, atau dalam istilah di lembah manglayang (sebutan wilayah STPDN) merupakan angkatan 03. Sebelum masuk di Pemerintah Kota Yogyakarta ditempatkan di Biro Kepegawaian DIY, kemudian ditugaskan Kelurahan Bausasran sebagai Sekretaris Kelurahan, selama dua tahun dari tahun 1995-1997. Di tahun yang sama di perintahkan untuk menduduki jabatan sebagai Ka. Sub. Bag. Trantib di Kecamatan Wirobrajan. Awal tahun 2004 kembai diberi amanat sebagai Sekretaris Camat Umbulharjo, dan tahun 2009 di tahbiskan sebagi Camat Umbulharjo samapai sekarang.

                Suami dari Nena Marlina ini melayani warganya tidak pilih kasih, semua dianggap sebagi sahabat demi kemajuan Wilayah terluas di Kota Yogyakarta ini. “ Jagongan di angkringan saya rasa cara yang tepat untuk mengakrabkan saya dengan warga, namun bagi saya berkumpul dengan masyarakat itu suatu kewajiban, bahkan karunia yang tak ternilai, sebab saya bisa mendengar langsung apa keluhan warga, dan perlu diketahui, angkringan yang saya sambangi tidak hanya satu tempat, tapi diseluruh wilayah Umbulharjo”, kata orang tua dari  Rama Kesya Al Hanun dan Zahran Al Ghiffari yang keduannya sekolah di SD Glagah.

                Turun kebawah adalah kegiatan wajib yang dilakukan Agus Win sapaan akrabnya. Namun memberikan penghormatan kepada warganya dengan cara nguwongke Uwong kayaknya lebih bisa menarik perhtian warganya untuk memajukan Kota Yogyakarta dengan landasan Segoro amartonya. “Wilayah kerja saya ini masyarakatnya multi kultur, kedunge wong pinter (tempat bermukimnya orang pandai) makanya saya selalu belajar pada mereka, bagaimana untuk memajukan kota ini, dari kesenian Gejog Lesung, jathilan, bahkan membentuk kelompok peduli bencana dengan URC Umbulharjo Rescue, semua ini untuk mendekatkan dengan warga, bahkan saya sangat senang guyon dengan warga. Suatu ketika saya mendapat Protes dari warga bahwa saya, karena terlalu dekat dengan warga, ada terkesan kurang kajen, namun ini saya rasa niat saya untuk dekat dengan warga sudah terkabul”, kata Agus.

                Menjawab pertanyaan mengenai kesiapan menghadapi bencana banjir dibantaran tiga sungai yang melintasi wilayahnya, Agus siap dengan URCnya. “Keinginan saya untuk membentuk wadah yang mewadai dari berbagai macam kegiatan belum tercapai, namun saya telah bekerjasama dengan warga saat ini giat dengan tanggap bencana yang tergabung dalam URC. Saya tekankan kepada teman-teman URC, tidak hanya mengetahui kejadian yang terjadi di masyarakat, namun ditekankan kepada apa yang perlu kita bantu dan perlu kita berikan, sebab 99 persen sungai Gajah Wong, milik Umbulharjo, belum Kali Belik, dan sebagian Code. Dengan semangat Segoro Amarto ini, saya merangkul warga dengan Basis RW, agar cita-cita saya Umbulharjo Darusallam, yang artinya tentram damai, selamat dunia akhirat segera tercapai”, tutur pria pecinta otomotif dan unggas ini. (and)